Peran Orangtua Diminta Dukung Pendidikan Bimbingan Belajar Di Sorong

:


Oleh MC Kabupaten Sorong, Minggu, 14 Agustus 2016 | 21:30 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 596


Sorong, InfoPublik  Bupati Sorong Dr. Stepanus Malak, M.Si meminta dukungan dan partisipasi orangtua dalam mendukung pendidikan melalui bimbingan khusus belajar bagi putra putrinya.

“Tidak ada alasan bagi orangtua untuk membiarkan anak pada kegiatan jalur pendidikan nonformal yang saya gagas ini, “ujarnya, Jum’at (12/8).

“Peran kita bagaimana bisa memampukan sang anak  bisa menguasai hal-hal terkait dengan masalah pendidikannya, baik Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan beberapa pelajaran inti lainnya, sehingga kelak  mereka bisa menguasainya,”pinta Bupati Malak.

Apalagi kita lihat dari 10 anak yang mengikutinya ini belum lancar membaca dan mereka juga bisa menguasai pelajaran Matematika, dan ini penting untuk mereka bisa kuasai pendidikannya. Jika selama 6 bulan pertama ini kegiatannya  berkembang bagus maka akan terus kita lanjutkan ke depannya nanti.

“Ia menekankan saat jam belajar akan berlangsung para siswa harus lebih awal datang dan jangan sampai malah guru yang tunggu. Hal seperti ini diharapkan jangan sampai terjadi,” imbaunya.

Lanjutnya, hal seperti ini jangan disepelekan tapi mengandung tanggung jawab baik kepada siswa sendiri  maupun orangtua dalam lingkungan keluarganya. Program ini juga menitikberatkan pada  pembentukan karakter anak didik  agar bagaimana bisa meningkatkan kecerdasannya.

“Meski si anak itu cerdas tapi ada sikapnya tidak mau tahu dengan keadaan  atau tidak menghargai waktu maka hal seperti ini tidak boleh terjadi. Dengan demikian secara otomatis mental anak tersebut dengan sendirinya akan terbentuk,”pinta Bupati Malak.

Di sini yang saya amati bagaimana anak itu bisa berinteraksi dengan orang lain itu juga menjadi salah satu karakter bagaimana bisa meresponsnya. Bahkan yang saya lihat masih kelihatan hampa, dan hal seperti ini akan mempengaruhi perkembangan pola berpikir anak itu sendiri.

Namun, kalau ketika melihat anak itu cepat merespon dengan sesuatu disertai dengan etika santun maka akan terbentuk karakter  dengan sendirinya. Bisa saja kebiasaan di rumah tidak pernah tersentuh dengan masalah pendidikan karakter kepada sang anak  akan berdampak langsung kepada anak.

Untuk itu masalah kejiwaan anak harus disesuaikan dengan perilaku maupun berbagai hal yang berkaitan dengan tingkat kecerdasan, sehingga saya melihat hal ini masih jauh dari apa yang kita harapkan, jelas Malak.

Hal-hal yang menyangkut  sesuatu yang bernilai kebaikan harus dimulai dari internal keluarga, dan selanjutnya lingkungan  dimana anak itu berada sampai kepada suatu situasi  yang lebih luas lagi dengan pihak-pihak lainnya agar bagaimana anak itu bersikap, bertindak dan memiliki etika sopan santun kepada siapapun itu yang sangat kita harapkan, tutupnya. (MC.Sorong/rim/Eyv)