Bupati Sorong Konsen Pada Pendidikan Anak

:


Oleh MC Kabupaten Sorong, Minggu, 14 Agustus 2016 | 21:37 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 675


Sorong, InfoPublik   – Kepala Kursus Sempoa Sip Sorong Ir. Maya Mandira Atmadja, Jum'at, (12/8) mengatakan, pembukaan sekolah khusus ini  bagi putra-putri asli Papua merupakan sebuah gagasan dari Bupati Sorong sangat konsen pada pendidikan anak-anak.

Dengan idenya Pak Malak, saya mencoba menindaklanjuti permintaannya dengan mengusulkan program belajar kelas khusus ini sedemikian rupa, dengan harapan pendidikan usia dini bagi putra putri  Papua akan semakin baik dari waktu ke waktu, katanya.

“Kita sudah lakukan seleksi pada hari Sabtu pekan kemarin, dimana dari 10 anak itu kita adakan test tujuannya kita untuk mengetahui kemampuan mereka. Tapi nyatanya luar biasa dari 10 anak yang kita kumpul di sini mereka punya rasa percaya diri yang tinggi disertai mereka juga punya kemauan untuk belajar dan mau maju seperti saudara-saudara lainnya yang ada di kota besar,” aku Maya.

"Nah, di sini saya merasa optimis program ini akan berjalan dengan lancar walaupun tidak terlepas dari dukungan sekolah, dan juga khususnya lagi orangtua. Untuk itu pada hari ini kita lakukan peresmiannya, bahkan kegiatan belajarnya akan kita mulai Senin awal pekan depan dan berakhir di bulan Januari 2017. Perlu bapak ibu ketahui program ini berjalan satu semester karena masih dalam taraf percobaan. Kita mau uji coba dulu seperti yang disampaikan Pak Malak kepada saya," sebutnya.

“Jadi seberapa besar perubahan yang cukup signifikan bagi anak  asli Papua dalam mengikuti pelatihan  bimbingan belajar dan Sempoa. Ini pendidikan dasarnya dari Sempoa dengan alasan dasarnya adalah  kita akan membimbing anak-anak tersebut sesuai dengan pelajaran yang ada di sekolah, baik pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS dan PKN (pendidikan kewarganegaraan),” jelasnya.

"Materinya tidak terlepas kurikulum yang dipakai di sekolah.Kemarin kita sudah diskusi dengan pihak sekolah memang ada yang sudah menggunakan Kurikulum 2013 dan ada pula yang masih menggunakan KSP 2006, dan prinsipnya bagi kami tidak ada masalah. Tetap kami menyesuaikan dengan kondisi yang ada," harapnya. (MC.Sorong/rim/eyv)