Cross Learning Pilar Waria Jilid III

:


Oleh MC Kalsel, Sabtu, 6 Agustus 2016 | 14:14 WIB - Redaktur: Tobari - 631


Banjarmasin, InfoPublik - Seminar nasional bertema peran organisasi waria dalam mewujudkan masyarakat inklusif, yang dilaksanakan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) daerah Kalsel, semoga menambah wawasan dan pengetahuan bagi peserta untuk pengembangan diri dan kemajuan daerah.

Demikian diungkapkan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, yang disampaikan Kabiro Kesra Pemprov Kalsel Herman Taufan, dalam kegiatan Cross Learning Pilar Waria Jilid III, di Banjarmasin, Rabu (3/8) .

“Membangun bangsa dan negeri ini tidak cukup hanya mengandalkan pemerintah saja, tapi juga diperlukan keterlibatan aktif dari berbagai pihak, termasuk keterlibatan organisasi keprofesian maupun organisasi kemasyarakatan seperti PKBI,” ujarnya.

Menurut Sahbirin, sinergitas berbagai pihak, mulai pemerintah, dunia usaha, tenaga-tenaga profesi dan unsur-unsur lainnya sangat diperlukan untuk membangun daerah yang kompetitif, yang dimulai dari membangun SDM yang berkualitas dan berdaya saing. “Sehingga banua kita dapat bersaing dan menjawab tantangan global,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif PKBI Daerah Kalsel Hapniah menjelaskan, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Kalsel mendapatkan kesempatan dari Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan melalui PKBI Pusat untuk melaksanakan Learning Pilar Waria Jilid III.

Pemberdayaan bagi waria dalam membangun kapasitas dapat meningkatkan kepercayaan dirinya sehingga mampu bersosialisasi dan berinterkasi dengan masyarakat penuh percaya diri.

Tanpa rasa takut adanya diskriminasi, stigma, dan perlakuan negatif lainnya, sehingga dapat mengembalikan fungsi sosial waria dalam hidup bermasyarakat dan bernegara,” jelasnya.

Menurut Hapniah, tujuan dari kegiatan ini adalah adanya kunjungan Civil Society Organization (CSO) dan Community Base Organization (CBO) terkait upaya pemberdayaan ekonomi terhadap kaum waria.

“Selain itu untuk membuka ruang diskusi dan sharing terkait implementasi program peduli, memotivasi peserta untuk terlibat aktif dan berkontribusi dalam implementasi Program Peduli di daerah masing-masing,” katanya.

Peserta kegiatan Cross Learning berasal dari daerah Aceh, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. (wln/dha/toeb)