Obyek Wisata Agam Hingga Juli 2016 Dikunjungi 278.402 Orang

:


Oleh MC Kab Agam, Sabtu, 6 Agustus 2016 | 12:23 WIB - Redaktur: Tobari - 170


Agam, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyatakan bahwa jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke obyek wisata di daerah itu mencapai 278.402 orang selama periode Januari sampai Juli 2016.

"Data ini diperoleh berdasarkan laporan setiap bulan dari pengelola ke staf Disbudpar Agam yang ada di 13 obyek wisata di Kabupaten Agam," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Agam Hadi Suryadi, di Lubuk Basung, Kamis (4/8).

Ia menambahkan, ke-13 obyek wisata itu, yakni Pantai Tiku, Bandar Mutiara, Muko-muko, Embun Pagi, Ambun Tanai, XII Nan Basa, Lawang Park dan obyek wisata Ikan Sakti Sungai Janiah. Kemudian, obyek wisata Eko Wisata Lasi, Tarusan Kamang, Ngalau Indah dan obyek wisata Ngalau Indah.

Untuk jumlah kunjungan selama tujuh bulan sebanyak 278.405 orang, dengan rincian bulan Januari (32.624 orang), Februari (23.306 orang), Maret (19.727 orang), April (16.598 orang), Mei (18.258 orang), Juni (17.356 orang),  dan pada bulan Juli sebanyak 150.535 orang.

"Pengunjung ini berasal dari warga Agam, perantau Agam, kabupaten dan kota di Sumbar maupun wisatawan mancanegara," tambahnya.

Selain membenahi obyek wisata sebagai bentuk pelayanan dan daya tarik bagi pengunjung, Disbudpar Agam juga memberikan pelatihan kepada pengelola, pedagang dalam melayani pengunjung, membuat tarif menu yang dijual, buka SMS layanan pengaduan, dan menurunkan pegawai Disbudpar untuk menerima keluhan pengunjung.

"Pelatihan ini telah kita adakan dan petugas akan diturunkan sebanyak tiga orang setiap hari di obyek wisata itu," katanya.

Dengan cara ini, pihaknya berharap target kunjungan ini tercapai nantinya sekitar 500.000 orang, sehingga berdampak terhadap pendapatan para pedagang dan pengelola. 

Disamping itu, pihaknya tidak menutup kemungkinan bagi SKPD Agam untuk terlibat dalam membantu mengembangkan obyek wisata di wilayah kabupaten Agam, apalagi untuk dana perbaikan dan pengembangan ojek wisata masih terbatas. (MC Agam/toeb)