:
Oleh MC Kabupaten Sleman, Rabu, 3 Agustus 2016 | 19:02 WIB - Redaktur: Tobari - 451
Sleman, InfoPublik - Permintaan terhadap beras organik dari Kabupaten Sleman semakin meningkat, tapi petani pembudidaya beras organik di Kecamatan Pakem Sleman masih merasa kesulitan dan belum mampu memenuhi seluruh permintaan pasar. Tingkat produksi belum bisa optimal karena luasan lahan yang terbatas.
"Ada permintaan memenuhi kebutuhan beras organik hitam untuk kosmetik dari Jakarta, tapi belum bisa kami penuhi," tutur Wakil Ketua Kelompok Tani Rukun Padasan, Pakem, Marzuki saat ditemui di rumahnya, Rabu (3/8). Menurut Marzuki, jumlah permintaan yang tidak mampu dipenuhi sebesar satu ton perminggu.
Pasalnya luas lahan petani pembudidaya beras tersebut masih terbatas. Sehingga produksi beras organik masih di bawah permintaan pasar. Saat ini terdapat 9,95 hektare lahan di Padasan yang digunakan untuk menanam tiga jenis beras organik. Dengan kapasitas beras hitam dua ton, merah tiga ton, dan mentik susu tiga ton per bulan.
Sementara, Kelompok Tani Rukun telah menyuplai kebutuhan beras organik di wilayah lokal dan luar daerah. Di antaranya 500 kg beras hitam organik per minggu untuk wilayah Semarang, mentik susu 500 kg per minggu untuk Jakarta, dan wilayah Jogja satu ton per dua minggu dengan jenis beras merah dan hitam.
Guna mengurangi keterbatasan lahan, Kelompok Tani Rukun sengaja menggunakan sistem blok dalam menanam beras organik. Setidaknya saat ini lahan di Padasan dibagi menjadi tiga blok, yang disesuaikan dengan masa tanam beras.
"Selain keterbatasan lahan, penanaman beras organik memang tidak mudah seperti beras konvensional," kata Marzuki. Pasalnya air yang digunakan untuk mengairi sawah harus dikelola lebih dulu agar terbebas dari pertisida dan campuran kimiawi lainnya.
Bahkan tanah yang digunakan untuk menanam padi juga harus memenuhi standar tertentu. Untuk itu saat ini Marzuki dan kawannya tengah mengajak petani lain untuk menanam beras organik. Sebab ke depannya permintaan beras organik akan semakin meningkat.
Sementara Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan (DPPK) Sleman Edy Sri Harmanta menuturkan, pihaknya juga akan terus mendorong petani untuk menanam beras organik. Bahkan selain beras, DPPK mendorong agar petani menanam buah, sayur, dan tanaman organik lainnya.
"Tahun ini ada delapan kelompok yang kami biayai untuk menanam sayuran, tumbuhan, dan beras organik," kata Edy.
Menurutnya, pembudidayaan beras organik juga dilakukan di Dusun Klawisan, Desa Margokaton, Kecamatan Seyegan seluas lima hektar. (***/MC Sleman/toeb)