Peringatan Hari lingkungan Hidup se-Dunia di Gianyar

:


Oleh MC Kabupaten Gianyar, Senin, 13 Juni 2016 | 13:33 WIB - Redaktur: Kusnadi - 886


Gianyar, InfoPublik - Serangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia dan HUT Pemprov Bali ke-58, warga Desa Pakraman (adat) Taro, Desa Taro, Kecamatan Tegallalang menanam pelbagai pohon langka di kawasan konservasi Lembu Putih yang ada di wilayahnya. Penanaman pohon langka tersebut dibingkai dalam Gerakan Penanaman Pohon Keanekaragaman Hayati (KEHATI). Kegiatan dibuka Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta, Minggu (12/6).

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bali, Gede Suarjana mengatakan, kegiatan yang bertujuan memerangi perdagangan ilegal satwa liar ini juga bertujuan menjaga kelestarian hayati serta kelangsungan hidup berbagai spesies yang terancam punah. Kegiatan juga diisi dengan pelepasan 50 pasang burung Gelatik dan Crukcuk.

“Kami juga melepas 50 pasang spisies kupu-kupu di areal ini, dengan harapan keanekaragaman hayati tetap terjaga,” imbuhnya.

Desa Taro merupakan salah satu desa kuno yang mewarisi pelbagai budaya terkait pelestarian alam serta binatang. Dikenal sebagai Desa Edhapis, Desa Taro sejak beberapa abad lalu telah melestarikan Lembu Putih sebagai sumber daya genetik/Flasma Nutfah Bali serta kawasan hutan di areal Pura Dalem Pingit yang berkaitan dengan Pura Agung Gunung Raung Taro.

Beberapa tahun belakangan populasi Lembu Putih hampir mengalami kepunahan akibat kurang diperhatikan. Sekitar 70 tahun lalu, populasi Lembu Putih berjumlah ratusan ekor, namun kini hanya tersisa 43 ekor.

“Lembu Putih merupakan binatang yang disucikan umat Hindu serta diyakini bisa membawa keberuntungan serta kesejahteraan, sehingga kawasan ini diharapkan bisa mensejahterakan masyarakat denga eco wisata Lembu Putih dan 850 jenis tanaman,” papar Gede Suarjana.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar, Anak Agung Bagus Ari Brahmanta menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan Pemprov Bali. Pemkab Gianyar bersama masyarakat Desa Pakraman Taro akan memelihara Lembu Putih serta pohon yang ditanam.

Pemprov Bali bekerjasama dengan pelbagai perusahaan  menyerahkan sekitar 1.500  pohon sarana upacara seperti Kelapa, Kaswa, Sokasti, Ginten, Bidara Upas, Kayu Sugih, Sisih, Kayu Selem, Cang, Sono Keling, Cempaka, Sandat, Gegancu, Areng, serta pelbagai tanaman bunga akan ditanam di areal Hutan Dalem Pingit.

Pada kegiatan tersebut juga diserahkan sekitar 1.000 pohon bambu, serta pelbagai alat kebersihan dan tempat sampah.

“Kami bersama warga Taro, unsur pendidikan di Gianyar, Pramuka, BUMN, pengusaha serta unsur Pemerintah Kabupaten Gianyar yang seluruhnya berjumlah sekitar 800 orang akan menanam pohon tersebut di tempat yang telah ditentukan, dengan harapan bisa dijaga masyarakat Taro,” terang Ari Brahmanta.             

Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta seusai menamam pohon dan melepas burung maupun kupu-kupu mengatakan bangga terhadap warga Desa Taro. Karena telah menjaga serta menjalankan ajaran Sad Kertih, yakni enam hal yang harus dijaga.

Gerakan ini merupakan langkah nyata dalam pelestarian alam, kebiasaan menebang pohon harus diimbangi dengan kebiasaan menanam pohon. Sehingga prilaku masyarakat bisa merubah dari hanya memusnahkan menjadi melestarikan.

Pemprov Bali juga berharap masyarakat selalu mengedepankan ajaran Tri Hita Karana, sehingga terjadi keharmonisan di dunia. “Untuk Lembu Putih, kami akan usahakan membantu dengan menggelontor Program Simantri khusus atau dengan Program Gerbangsadu Bali Mandara,”papar Sudikerta. (MC.Gianyar/Humas/Kus)