:
Oleh user agam, Jumat, 6 Mei 2016 | 15:27 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 1K
Agam, InfoPublik - Pasca amukan buaya Batang Masang, yang menyerang remaja tanggung, Adi Putra (16), Senin, (2/5) lalu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, memperingatkan masyarakat yang bermukim di sepanjang pinggir Batang Masang untuk tidak melakukan aktivitas di alisaran sungai tersebut.
Selain itu BKSDA juga memasang papan peringatan agar Batang Masang tidak dijadikan tempat beraktivitas warga.Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Syafrial Suharto, Kamis, (5/5), mengatakan, sungai tersebut merupakan salah satu tempat aktivitas masyarakat seperti mandi, mencuci, dan kakus, dan lainnya. Padahal, Batang Masang merupakan lokasi habitat buaya muara.
"Masyarakat kita himbau untuk tidak menjadikan Batang Masang, sebagai tempat beraktivitas seperti mandi, cuci, kakus, mencuci pakaian, piring dan memancing ikan, karena akan membahayakan keselamatan mereka. Apalagi dengan sengaja mengganggu binatang reptil tersebut dengan mengambil telurnya," kata Syafrial Suharto.
Menurutnya, Batang Masang dengan panjang sekitar 15 km merupakan tempat buaya muara. Pada Senin (2/4/2016) sekitar pukul 06.30 WIB, satu orang jadi korban serangan buaya, yaitu Adi Putra (16), warga Manggopoh Utara, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubuk Basung.
Ia merupakan korban serangan pertama pada tahun 2016. Sebelumnya sudah banyak masyarakat yang di serang buaya Batang Masang. Namun masyarakat sepertinya tidak mengambil pelajaran dari serangan buaya tersebut.
"Oleh sebab itu, sekarang harus dilakukan penekanan, sehingga tidak ada lagi korban serangan buaya berikutnya," ujarnya SyafriSuharto.(MC.Kab.Agam/Eyv)