Pencegahan Narkoba Untuk Anak Usia Sekolah Di Sorong

:


Oleh MC Kabupaten Sorong, Jumat, 6 Mei 2016 | 15:11 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 666


Sorong, InfoPublik – Penyuluh Badan Narkotika Nasional, AKBP Maria Sorluri, SH, MH, mengatakan,  kedatangannya  ke Sorong sebagai pemateri  dalam rangka kegiatan peningkatan akses pelayanan dan pencegahan Narkoba,PMS serta bahayanya HIV /AIDS bagi anak usia sekolah, Selasa (3/5).

“Bahkan yang saya bahas di sini lebih terfokus pada bahaya Narkoba.”Mengingat waktu yang diberi panitia sangat terbatas hanya sekitar dua jam,saya membahas lebih lanjut tentang turunan dari materi itu banyak sekali hingga ribuan jenisnya,”ujar Sorluri, wanita kelahiran Saumlaki, Maluku Tenggara, Maluku, 8 Maret 1962 ini, kepada sejumlah awak media.

Lanjutnya, Badan Narkotika Nasional sudah melakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menurunkan beberapa materi di dalam satu program supaya dipelajari mulai dari sekolah tingkat dasar, SLTP, SLTA hingga ke jenjang perguruan tinggi. Sehingga dengan adanya program yang sudah dimasukkan ke dalam kurikulum diharapkan anak-anak sudah bisa tahu ancaman dari bahaya penggunaan Narkoba.

“Artinya, dengan mereka (pelajar dan mahasiswa) menerima pelajaran dari para guru dan dosen tidak lagi menggunakan Narkoba. Dan itu menjadi harapannya,”urainya.

Selain itu, BNN bekerjasama dengan pihak Kepolisian untuk memutus mata rantai para Bandar Narkoba. Termasuk penanganan di wilayah terpencil masalahnya ditangani langsung oleh BNN lakukan kerjasama dengan  Kepolisian.

“Kita dari BNN mengadakan kerjasama dengan aparat Kepolisian,  karena aparat tersebut  menyebar sampai ke seluruh pelosok Tanah Air, sehingga bagaimanapun upaya kita untuk memutus mata rantai khusus bagi para bandar Narkoba,” beber Sorluri.

Untuk di Papua Barat sendiri bukan karena pengguna Narkobanya yang tinggi, tapi mereka lebih mengarah pada pergaulan bebas yang berdampak mengidap HIV/AIDS.  Bahkan penyakit yang mematikan ini juga di Papua pada umumnya menempati urutan pertama di Indonesia, maka yang menangani masalah penyakit tersebut harus langsung ditangani oleh pohak Kementerian Kesehatan.

“Pokoknya kita semua harus bekerjasama dan selalu bersinergi untuk menekan angka HIV/AIDS, dimana prevalensi baik Narkoba maupun pengidap penyakit tersebut.” Kita sudah bekerjasama dengan semua pihak terkait agar terus lakukan kegiatan untuk saling mendukung.

Ia berharap dengan adanya utusan dari setiap sekolah yang ada mengikuti materi kali ini, dengan harapan seusai kegiatan ini  pesertanya bisa menyampaikan kepada rekan-rekannya di sekolah.

Ia menambahkan, pihaknya berupaya agar BNN bisa dibentuk di berbagai kabupaten dan kota, yang tentunya melalui lobi-lobi secara khusus serta  memakan waktu yang cukup panjang. Jadi ini semuanya tergantung dari kesiapan daerahnya saja, dan jika Pemdanya tidak siap maka  jelas kita dari BNN juga tidak bisa bilang apa-apa, kilahnya. (MC.Sorong/rim/eyv)