:
Oleh MC Kab Tulang Bawang, Senin, 21 Maret 2016 | 13:18 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 850
Tulang Bawang, InfoPublik - Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tulang Bawang selama ini diarahkan untuk melengkapi fasilitas yang ada dan dibutuhkan, disertai upaya pembenahan dan perbaikan agar pembangunan semakin adil dan merata, sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di seluruh wilayah.
Di usia 19 tahun Kabupaten Tulang Bawang, di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Tulang Bawang Ir. Hanan A Rozak, MS dan Heri Wardoyo, SH (Handoyo) salah satu Ikon pembangunan infrastruktur Tulang Bawang yang diunggulkan saat ini adalah Gerakan Serentak Membangun Kampung (GSMK).
Dilaksanakan sejak tahun 2013, hasil GSMK sangat positif tidak hanya secara fisik dalam meningkatkan infrastruktur perkampungan yang semakin merata dan memadai, tetapi juga dalam meningkatkan budaya gotong royong masyarakat dalam pembangunan. Sehingga manfaat GSMK telah dirasakan langsung oleh masyarakat.
Dengan dana stimulan per kampung rata-rata 200 juta rupiah setiap tahun, melalui GSMK, Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang bahkan tercatat yang paling tinggi dalam mengalokasikan dana pembangunan kampung secara langsung di Propinsi Lampung. Dalam kurun waktu 3 tahun hingga 2015 lalu, anggaran GSMK yang telah dialokasikan mencapai sekitar 93,6 miliar.
Hasil-hasil pembangunan infrastruktur GSMK sejak 2013 – 2015, yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Tulang Bawang diantaranya: Jalan Onderlagh/Telford sepanjang 247,359 meter; Jalan Rabat Beton 30,764 meter; Jalan Lapen 4,165 meter;
Timbunan Tanah jalan dan pemadatan 57.117 meter; Jembatan 126 unit sepanjang 880,90 meter; Gorong-gorong 565 unit sepanjang 2.701,54 meter; Drainase 24.947,18 meter; Talud 97 unit sepanjang 2.107,87 meter; Tiang Jerambah Beton 3.049 meter; Siring 607 meter dan Cor plat beton11,5 meter. Sedangkan hasil non fisik GSMK, antara lain peningkatan jumlah swadaya masyarakat diperkirakan mencapai 22,4 milyar, penyerapan tenaga kerja sekitar 547.187 HOK dan peningkatan pendapatan masyarakat mencapai 29,71 milyar selama tiga tahun GSMK.
Dikaitkan dengan kebijakan pemerintah pusat, GSMK pun sangat relevan. Hal itu sesuai amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pelaksanaan GSMK sejak tahun 2013, Kabupaten Tulang Bawang bahkan boleh dikatakan selangkah lebih dulu mengalokasikan anggaran pembangunan kampung yang dikelola langsung oleh masyarakat, sebelum Undang-Undang tersebut diterapkan.
Tidak hanya itu, sesuai semangat “Ayo Kerja, Kerja, Kerja” yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo, pada dasarnya hal itu juga telah terakomodir dalam GSMK, yang ditunjukkan dari tingginya semangat kerja dan gotongroyong masyarakat bersama pemerintah daerah dalam mensukseskan program ini.
Pada tahun ini, GSMK akan kembali dilaksanakan di Kabupaten Tulang Bawang. Total Anggaran GSMK tahun 2016 sebesar 33,97 milyar rupiah, plus dana reward bagi kampung-kampung berprestasi sebesar 1,5 miliar rupiah. Sejalan dengan implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, anggaran GSMK juga disatukan dengan alokasi Anggaran Dana Desa (ADD) di Kabupaten Tulang Bawang, sehingga tahun ini jumlah total ADD yang dialokasikan mencapai 51,57 miliar rupiah.
Selain melalui GSMK, pembangunan infrastruktur dalam tiga tahun terakhir juga ditandai berbagai program strategis lainnya di Kabupaten Tulang Bawang. Diantaranya pembangunan Infrastruktur Jalan seperti rehabilitasi dan peningkatan jalan sampai dengan hotmix sepanjang 103,03 km, jalan lapen sepanjang 88,57 Km, jalan onderlaagh sepanjang 30,26 Km, jalan base 18,99 Km, pemeliharaan rutin ruas jalan 31,06 Km, pembangunan jembatan, drainase, talud dan gorong-gorong.
Selain itu, revitalisasi kawasan ibukota Menggala, revitalisasi infrastruktur kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Rawapitu, dan kawasan strategis lainnya, serta meningkatkan status jalan kabupaten menjadi jalan nasional, seperti ruas Jalan Simpang Penawar – Rawa Jitu Timur.
Pembangunan Infrastruktur Irigasi, diantaranya, Rehabilitasi tanggul penangkis dan pembangunan di daerah irigasi di beberapa kampung dan kecamatan untuk mengatasi banjir dan mengairi lahan pertanian masyarakat, pembangunan jaringan irigasi rawa, pembangunan pintu air, dan pembangunan gorong-gorong Jalan Usaha Tani di daerah irigasi.
Pembangunan Infrastruktur Lingkungan dan Permukiman, antara lain Pembangunan prasarana sanitasi lingkungan berbasis masyarakat, penyediaan air bersih dan sarana dasar bagi masyarakat miskin, berupa pembangunan sumur bor dalam sebanyak 45 unit, sumur bor dangkal 118 unit dan melalui dana PNPM sebanyak 53 unit; pembangunan drainase dan gorong-gorong untuk memperbaiki kondisi lingkungan permukiman, serta optimalisasi sistem penyediaan air minum untuk masyarakat berpenghasilan rendah kota.
Pembangunan Infrastruktur Perhubungan, melalui peningkatan sarana prasarana keselamatan transportasi darat, seperti pengadaan lampu peringatan tenaga surya, rambu-rambu lalu lintas, serta rehabilitasi Terminal. Sedangkan pada transportasi angkutan darat, Tulang Bawang tahun 2016 ini juga mendapat bantuan tiga unit bus dari Kementerian Perhubunga RI dan telah diresmikannya trayek Angkutan Damri jurusan Unit II Tulang Bawang – Bakauheni.
Kemudian, pembangunan Infrastruktur Publik lainnya, seperti diantaranya Rehabilitasi dan pembangunan sarana prasarana Pasar Unit II, pembangunan sejumlah pasar kampung, pembangunan Sarana prasarana Pelayanan Rehabilitasi Medic RSUD Menggala, Rehabilitasi Sistem Resi Gudang (SRG), pembangunan sarana penunjang pusat oleh-oleh Cakat, dan lain-lain.
Pada pembangunan bidang infrastruktur, ke depan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang juga telah merencanakan berbagai program pembangunan strategis lainnya yang diharapkan mendapatkan dukungan dan difasilitasi oleh pemerintah Propinsi Lampung maupun Pusat.
Hal itu di antaranya; Pemeliharaan Jalan dan Duplikasi Jembatan pada Jalan Propinsi dan Nasional, Percepatan Pembangunan Dua Jalur Lintas Timur Sumatera Ruas Jalan Astra – Cakat, pembangunan Exit Tol Sumatera yang melintasi Kabupaten Tulang Bawang,
Pembangunan Jalur Alternatif PKOR-Bawang Latak yang menghubungkan Jalan Nasional Lintas Timur Sumatera dengan Jalan Nasional Lintas Pantai Timur Sumatera, Pengembangan Lanud Astra Ksetra yang dapat juga berfungsi sebagai penerbangan sipil, pengembangan Tol Sungai sebagai Sistem Pendukung Tol Laut, Revitalisasi KTM Rawa Pitu khususnya infrastruktur jalan, Sistem Resi Gudang, dan Industri Pengolahan Beras (Rice Milling Plant).
Di samping itu, Revitalisasi Kawasan Industri Pertambakan, Revitalisasi Pusat Perdagangan baik skala regional maupun yang berskala lokal, Pembangunan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan, Bantuan Sarana dan Prasarana Percepatan Peningkatan Produksi Pertanian, dan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, dan pembangunan strategis lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat dan kemajuan Tulang Bawang. (mctuba/gusti/eyv)