:
Oleh MC Kab Tulang Bawang, Kamis, 17 Maret 2016 | 20:14 WIB - Redaktur: Tobari - 1K
Tulang Bawang, InfoPublik – Perwatin adat Megou Pak Tulang Bawang (Tuba) memberi gelar adat kepada empat Anggota Forkopimda Tulang Bawang, Kamis (17/3). Prosesi penganugerahan gelar adat berjalan hikmat, dan rangkaian acaranya juga berlangsung semarak dan meriah, karena turut disaksikan oleh ribuan masyarakat.
Ke-4 Anggota Forkopimda Tulang Bawang itu adalah Ketua PN Menggala Lilik Sugihartono, SH, Kalapas Kelas IIb Tuba Untung Ciptadi, BC.IP.SG..MH, Danlanud Astra K Setra Letkol Nav Arief Budiman, S.T, PSCJ, serta Kapolres Tulang Bawang Agus Wibowo, SIK. Acara dilaksanakan di Gedung Musyawarah Mufakat Menggala.
Dasar pemberian ini mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 B ayat 2. Negara mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur oleh undang-undang.
Prosesi penganugerahan gelar adat berjalan hikmat, dan rangkaian acaranya juga berlangsung semarak dan meriah, karena turut disaksikan oleh ribuan masyarakat dan tamu undangan dari dalam maupun luar Tulang Bawang, Bupati Tulang Bawang beserta istri Erna Hanan A Rozak, Wakil Bupati Heri Wardoyo, SH.
Juga, Anggota Forkopimda dan pejabat Pemkab Tulang Bawang, serta para tokoh adat dan tokoh masyarakat baik dari Kabupaten Tulangbawang maupun luar daerah.
Sedangkan tokoh Perwatin Adat Megou Pak Tulang Bawang yang memimpin prosesi penganugrahan adat, di antaranya Drs. Wan Mauli Sanggem, Dahlansyah, Hermani, Merzon, Hermansyah, dan tokoh adat megou pak lainnya.
Bupati Tulang Bawang Ir. Hanan A Rozak, MS, mengatakan, bahwa prosesi begawe adat ini adalah salah satu ikon Festival Megou Pak Tulang Bawang dan pelestarian nilai-nilai tradisi dalam wilayah hukum adat Megou Pak Tulang Bawang sebagai wujud nyata kebudayaan yang berkepribadian.
“Pemberian gelar adat adalah salah satu falsafah hidup masyarakat adat Lampung yaitu Bejuluk Beadeg setiap nama memiliki makna, oleh karena perlu dijaga dan dipelihara sehingga tidak tercemar oleh perilaku yang tidak sesuai dengan nama yang disandangnya,” katanya.
Dan kearifan lokal yang melekat pada masyarakat Megou Pak yang selalu menghargai sesama karena, tidaklah akan rugi karena budi, tidaklah akan bahaya karena bahasa,” kata Ir. Hanan A Rozak,MS.(mctuba/gusti/toeb)