Meski Desak-desakan, Tapi Puas

:


Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Kamis, 18 Februari 2016 | 10:12 WIB - Redaktur: Kusnadi - 312


Semarang, InfoPublik - Yati terlihat antusias mengantre nasi jagung di stand Boyolali pada Pesta Rakyat yang digelar di Lapangan Pancasila (Simpanglima), pascapelantikan Kepala Daerah Hasil Pilkada 2015, Rabu (17/2). Tidak ada rasa sungkan meski berdesak-desakan dengan warga yang sebagian besar laki-laki.

Warga Semarang Timur itu memang sengaja datang sejak pagi untuk merasakan kemeriahan pesta rakyat, sekaligus melihat walikotanya. Makanan yang dipilihnya pun bukan sembarangan, mengingat nasi jagung sudah semakin sulit dijumpai.

Mengonsumsi nasi jagung seolah mengingatkan kembali akan masa kecilnya, yang bisa dikatakan hampir tiap hari menikmati nasi jagung. Bedanya, zaman dulu lauk yang dimakan bersama nasi jagung hanya seadanya. Tidak lengkap seperti yang disajikan pada pesta rakyat.

“Saya tahu pesta rakyat dari kemarin, baca koran. Semua bagus pelaksanaan pesta rakyat. Menunya memuaskan. Cuma ambilnya uyel-uyelan(berdesakan),” ujarnya.

Setelah dilantik, ibu rumah tangga itu berharap, para kepala daerah dapat memajukan negeri dan yang terpenting dapat menurunkan harga kebutuhan pokok.

Ya, sebanyak 17 stan kuliner daerah yang disajikan dalam pesta rakyat diserbu ribuan masyarakat. Bahkan mereka rela berdesak-desakan demi bisa menyantap makanan yang diincarnya, sebelum acara pelantikan dimulai. Dalam waktu tak begitu lama, ribuan porsi makanan itu pun ludes.

Rasanya wajar saja jika mereka mau berhimpit-himpitan karena pesta rakyat dalam rangka pelantikan bupati/ walikota serentak merupakan moment langka. Apalagi, beberapa menu yang disajikan sudah jarang dijumpai dan gratis. Sebut saja pecel semanggi dan sate keong yang disuguhkan stan Kabupaten Kendal. Atau, nasi jagung dari Kabupaten Boyolali.

Bagi penyuka sate, hampir setiap stan menghadirkan menu khas Indonesia itu. Ada sate Ambal Kebumen dengan kuah tempenya yang memiliki cita rasa manis, pedas dan gurih, sate Blora yang penyajiannya khas dengan pincuk daun jati, dan sate Srepeh dari Rembang yang cara menyantapnya disiram dengan sayur lodeh dan sayur tahu.

Untuk kudapan, disediakan gorengan, seperti mendoan khas Banyumas, dan geblek sambel kacang dari Purworejo. Sebagai penutup, masyarakat bisa mereguk segarnya es cincau.

Yudi, seorang penjual loper koran mengaku senang dengan diselenggarakannya pesta rakyat. Warga Kendal itu ikut merasakan kemenangan pemimpin daerah yang dipilihnya.

Sementara Haqi, siswa kelas IV SMK N 7 Semarang datang bersama belasan temannya. Begitu datang, mereka mengantre mi kopyok. Siswa jurusan teknik permesinan itu gembira bisa ikut merayakan pesta rakyat berkat informasi dari gurunya. Saat disinggung harapannya kepada kepala daerah terpilih, dia menginginkan infrastruktur jalan diperbaiki agar memberi keamanan dan kenyamanan bagi pengendara.(humas jateng/MCjateng/Kus)