:
Oleh Media Centre Kabupaten Jepara, Selasa, 12 Januari 2016 | 11:22 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 853
Jepara, InfoPublik - Guna memenuhi kebutuhan Pakan Ikan secara mandiri, Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara kini mengembangkan Unit Produksi Pakan Mandiri. Unit baru ini diresmikan langsung oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia. Hadir pula pada kesempatan tersebut Bupati Jepara bersama segenap Forkopinda serta Dinas/Instansi terkait, Kamis, (7/1).
Kepala Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara yang lama, I Made Suitha dan penggantinya Sugeng Rahardjo APi berharap keberdaan Unit Produksi Pakan Mandiri ini dapat mendukung Program pemerintah “GERPARI” Gerakan Pakan Ikan Mandiri.
Dengan demikian, masyarakat diharapkan akan semakin tertarik mengembangkan budidaya ikan. Sebagiamana yang tengah giat didorong terus oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Tujuan utamanya adalah sebagai upaya untuk menurunkan komponen biaya pakan ikan. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan nelayan pembudidaya ikan untuk pakan bisa mencapai 80%.
Harapan dan keinginan yang sama juga disampaikan Bupati Jepara, Ahmad Marzuqi sangat mendukung dan berharap keberadaan Unit Produksi Pakan Mandiri dapat terus ditingkatkan.
Perannya ke depan disamping dapat mensuplai pakan ikan juga mampu menjadi motivator dan fasilitator bagi berdirinya unit – unit produksi secara mandiri oleh kelompok budidaya ikan. Selanjutnya untuk keberhasilan program pakan mandiri ini, pihaknya juga berharap adanya sosialisasi dan koordinasi lebih lanjut. Sehingga Program Gerpari akan didukung segenap pihak terkait dan masyarakat pembudidaya ikan khususnya.
Sementara Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menyataka,n melalui Gerpari, akan terbentuk kelompok – kelompok baru seperti Kelompok Produsen Pakan, Kelompok Penyedia Bahan baku Pakan, dan bahkan Kelompok Pemasar Pakan. Kelompok ini diharapkan akan mampu menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja di bidang perikanan budidaya dan juga meningkatkan perekonomian daerah.
Hal ini merupakan tindak lanjut instruksi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, supaya biaya pakan harus turun sampai dengan 60%. Sebagai tindak lanjutnya, Ditjen Perikanan Budidaya mengembangkan empat pilar kemandirian, untuk meningkatkan kesejahteraan pembudidaya, agar bisa setara dengan Usaha Kecil Menegah (UKM).
Ada empat kemandirian yang harus kita kembangkan, yaitu kemandirian kawasan, kemandirian sarana produksi, kemandirian kelompok pembudidaya dan juga kemandirian usaha. Kemandirian pakan yang merupakan bagian dari kemandirian sarana produksi, saat ini di dorong melalui gerakan pakan ikan mandiri.
Slamet Subiyakto menambahkan bahwa Indonesia sangat kaya akan bahan baku pengganti tepung ikan, sebagai bahan dasar pakan ikan. Potensi ini dinilai belum dikembangkan secara maksimal, sehingga harus dilakukan berbagai upaya sosialisasi, seperti melalui lokakarya workshop di berbagai daerah.
Potensi masing-masing wilayah di Indonesia berbeda-beda, dan ini harus di gali dan dikembangkan oleh kelompok dengan dukungan dari pemerintah daerah. Pemerintah akan membantu dalam hal pembinaan dan juga monitoring sekaligus memberikan layanan pengujian pakan di unit pelaksana teknis perikanan budidaya. Jika tahjun 2015 baru ada sekitar 80 unir Produksi Ikan Mandiri, melalui program GERPARI harapannya pada tahun 2016 ditargetkan menjadi 260 Produksi ikan Mandiri. (Humas/SB, Mc Jepara/Eyv).