:
Oleh MC Kabupaten Kubu Raya, Selasa, 12 Januari 2016 | 09:28 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 296
Sungai Raya - Diskes Kubu Raya bentuk Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di Sekolah. Langkah tersebut merupakan upaya dari diskes sebagai antisipasi untuk menekan kasus Demam Berdarah di Kubu Raya.
Kepala Dinas Kesehatan, Berli Hamdani menilai penanggulangan kasus demam berdarah harus bersifat komprehensif dan harus melibatkan semua pihak. Alasan kenapa kita memilih sekolah dengan melibatkan siswa, kerena pembangunan kesehatan juga penting untuk dilakukan melalui warga sekolah.
"Siswa merupakan kelompok usia yang memiliki kecendrungan aktif dalam pergaulan. Sehingga pesan-pesan pembangunan kesehatan di sekolah akan mudah tersampaikan," ujarnya saat menjadi pembina pada apel kesiapsiagaan DBD di SMAN 1 Sungai Raya, Senin, (11/1).
Dirinya mengatakan, untuk kasus DBD di Kubu Raya pada tahun sepanjang tahun 2015 cendrung mengalami penurunan kasus. Tercatat hanya terdapat 123 kasus DBD dengan korban meninggal sebanyak tiga orang. Sementara pada tahun 2014 lalu tercatat 603 kasus dengan 9 orang meninggal.
"Untuk korban meninggal sendiri masih menjadi keprihatinan bagi kita. Pada tahun ini masuknya kita pada kondisi cuaca pancaroba waktu dimana kasus DBD akan rentan terjadi," ujarnya.
Selain langkah preventif, dengan membentuk Jumantik di sekolah. Kita juga telah menyiapkan bubuk abate sebanyak 5 ton melalui APBD. Selain itu kita juga telah menyiapkan pengajuan bubuk abete ke Kemenkes sebanyak 30 ton."Namun, untuk pemenuhannya dari Kemenkes akan disesuaikan dengan ketersedian dari Kemenkes sendiri," katanya. (MC.Kubu Raya/Gie/Eyv)