Diskes Catat 64 Kasus Angka Kematian Bayi di Pelalawan

:


Oleh Prov. Riau, Jumat, 8 Januari 2016 | 08:46 WIB - Redaktur: Tobari - 254


Pangkalan Kerinci, InfoPublikPemerintah kabupaten (Pemkab) Pelalawan, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), mencatat sebanyak 64 kasus angka kematian bayi  (AKB) sepanjang tahun 2015, yang terjadi di 12 kecamatan di Kabupaten Pelalawan.

Angka kematian bayi tahun 2015 ini mengalami kenaikan cukup signifikan dibanding tahun 2014 lalu yang hanya ditemukan sebanyak 54 kasus. Dengan demikian, maka ditahun 2015, terjadi peningkatan sebanyak 10 kasus angka kematian bayi di Negeri Amanah ini. 

"Memang kita akui di tahun 2015 lalu, angka kematian bayi telah mengalami peningkatan cukup signifikan,” kata Kepala Dinas Kesehatan dr Endid R Pratiknyo, melalui Kabid Kesga Erizal, di Pangkalan Kerinci, Kamis (7/1).

Dimana kematian bayi sepanjang tahun 2015 tersebut berjumlah sebanyak 64 orang bayi yang meninggal dunia didalam perut, dalam proses persalinan dan diluar dalam perut (lahir). Sedangkan untuk kelahiran bayi yang hidup sebanyak 7.103 orang bayi.

“Untuk itu, maka kita menargetkan pada tahun 2016 ini, angka kematian bayi di Bumi Seiya Sekata ini harus dapat terus ditekan sehingga mengalami penurunan yang signifikan," katanya.

Diungkapkan bahwa target penurunan angka kematian bayi ini sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pelalawan tahun 2016. Dan ini berarti bahwa Pemkab Pelalawan melalui Diskes Pelalawan akan terus memaksimalkan upaya untuk mengejar target RPJMD tersebut.

“Target kita kedepannya tidak ditemukan lagi kasus kematian bayi di Negeri Amanah ini. Untuk itu, maka upaya maksimal untuk menekan angka kematian bayi tetap terus kita lakukan salah satunya meningkatkan pola kemitraan denan para dukun bersalin, sehingga target ini dapat tercapai," katanya.

Dijelaskan Kabid Kesga, bahwa peningkatan angka kematian bayi ini terjadi akibat masih rendahnya minat masyarakat khususya para ibu hamil untuk mengunjungi Posyandu. Padahal, sampai saat ini pihaknya telah menyebar bidan-bidan di seluruh desa di Kabupaten Pelalawan yang juga bermitra dengan dukun bersalin.

Namun demikian, meski minat para ibu hamil mengunjungi Posyandu masih rendah, tapi minat para ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kesehatan tergolong tinggi. Dan hal ini bisa terlihat dari tingkat kunjungan pertama (K1) sampai ke kunjungan ke empat (K4) bagi para ibu-ibu yang tengah hamil.

"Jadi, selama masa kehamilan, seorang ibu harus melakukan pemeriksaan sedikitnya empat kali atau biasanya lebih dikenal K1 sampai K4. Dan untuk persentase K1 di tahun 2015, target Diskes kunjungan ibu hamil itu sebesar 90%, namun ternyata 99% atau sebanyak 8.081.

Sedangkan persentase K4, target Diskes kunjungan ibu hamil itu sebesar 90%, namun ternyata 95% atau sebanyak 7.579 kunjungan ibu hamil," tuturnya.(MC Riau/Iin/toeb)