162 TKI Indramayu Terima Bantuan Modal

:


Oleh MC Kabupaten Indramayu, Kamis, 7 Januari 2016 | 13:51 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 474


Indramayu, InfoPublik  -  Sebanyak 162 Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKI-B) asal Kabupaten Indramayu mendapatkan bantuan modal usaha dari Kementrian Ketenagakerjaan dan Transmigragsi (Kemenakertrans) Republik Indonesia. Mereka masing masing mendapatkan bantuan modal sebesar Rp 3.500.000,00 untuk membuka usaha di daerahnya masing-masing.

Staf Bagian Perlindungan TKI Kemenakertrans RI, Oscar Abdurahman mengatakan, bantuan tersebut diberikan agar mereka bisa kembali berdaya secara ekonomi. "Kita berikan bantuan sebesar Rp 567 juta untuk 162 TKI–B Kabupaten Indramayu,” ungkapnya, usai pemberian bantuan di Aula Kantor Dinsosnakertarans Indramayu, Rabu (6/1).

Oscar, mengatakan, kriteria purna TKI-B yang mendapatkan bantuan tersebut meliputi TKI yang tidak mendapatkan gaji selama bekerja, TKI yang mengalami deportasi akibat tersangkut kasus di negara penempatan sampai dengan TKI yang mendapatkan kekerasan, juga bagi yang cacat fisik akibat kekerasan atau kecelakaan kerja.

Diakuinya, Indramayu sebagai salah satu daerah penyumbang TKI terbesar di Jawa Barat, dari jumlah 162 purna TKI-B yang mendapatkan bantuan, sebenarnya masih banyak lagi purna TKI-B yang belum terdata dan mendapat bantuan. "Jumlah ini sesuai dengan pengajuan oleh dinas masing-masing daerah yang diajukan tahun kemarin dan baru bisa dicairkan tahun ini,” jelasnya.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Indramayu, Dady Haryadi, mengharapkan, bantuan tersebut dimanfaatkan sebagai modal usaha agar bisa mandiri dan mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. "Saya berharap bantuan yang diberikan dapat menjadi tambahan modal untuk membuat usaha, dan tidak digunakan untuk hal-hal lain," ungkapnya.

Ia mengatakan, dengan adanya bantuan tersebut, TKI-B bisa berdikari dengan usaha dan keterampilannya masing-masing, dengan begitu mereka tidak kembali berangkat menjadi TKI. "Nanti selanjutnya akan diberikan pelatihan ketrampilan yang ada di disnakertrans, seperti menjahit, permesinan dan tatalaksana. Sehingga dengan diberikannya modal dan ketrampilan mereka tidak menjadi TKI kembali,"ujarnya.

Salah satu purna TKI-B asal Desa Cidempet, Kecamatan Arahan, Suneri (25) mengaku senang dengan adanya bantuan dari Kemenakertrans. Walaupun jumlahnya tidak terlalu besar, dirinya mengaku bersyukur dan akan menggunakan uang tersebut sebagai modal membuka usaha di rumah."Alhamdulilah, bantuan ini akan saya gunakan untuk modal usaha di rumah agar ada penghasilan," tuturnya.(MC.Kab.Indramayu/Eyv)