- Oleh Fatkhurrohim
- Selasa, 31 Desember 2024 | 22:13 WIB
: Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY), melakukan kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (29/12/2024) untuk memantau secara langsung kesiapan layanan transportasi laut menjelang liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Foto. Humas Kemenko Infrastuktur RI.
Oleh Fatkhurrohim, Senin, 30 Desember 2024 | 08:45 WIB - Redaktur: Untung S - 221
Jakarta, InfoPublik – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko AHY), Agus Harimurti Yudhoyono, melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (29/12/2024). Kunjungan itu bertujuan memastikan kesiapan layanan transportasi laut dalam menyambut lonjakan penumpang selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Pelabuhan Tanjung Priok memegang peranan krusial sebagai pintu gerbang utama mobilitas masyarakat, khususnya saat puncak arus mudik seperti libur Nataru. Selain sebagai terminal penumpang, pelabuhan ini juga merupakan pusat logistik vital yang mendukung distribusi barang ke seluruh penjuru Indonesia.
Dalam kunjungannya, Menko AHY didampingi oleh Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi; Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo; serta Direktur Utama PT PELNI, Tri Andayani. Rombongan meninjau langsung kesiapan operasional pelabuhan, termasuk menaiki KM Labobar, salah satu kapal penumpang andalan yang melayani rute Jakarta menuju wilayah timur Indonesia, seperti Ambon, Tual, Makassar, Papua (Manokwari dan Nabire).
Menko AHY menekankan bahwa sebanyak 82 kapal disiagakan selama periode libur Nataru, terdiri dari 50 kapal milik Kementerian Perhubungan dan 32 kapal milik PT PELNI. Dari jumlah tersebut, 26 di antaranya adalah kapal penumpang yang mampu mengangkut lebih dari 5 juta penumpang setiap tahunnya. Kapal-kapal ini juga berperan penting dalam distribusi logistik ke berbagai daerah.
Pemerintah, lanjut Menko AHY, tengah mengevaluasi penambahan jumlah kapal dan peremajaan armada yang sudah melewati usia teknis. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan kualitas pelayanan bagi para penumpang.
"Kami memastikan seluruh kapal beroperasi dalam kondisi bersih dan instrumennya berfungsi dengan baik. Kami berharap seluruh kru kapal memberikan pelayanan optimal hingga penumpang selamat sampai tujuan," tegas Menko AHY.
Upaya ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan transportasi laut, tidak hanya untuk mendukung kelancaran arus mudik, tetapi juga mendorong konektivitas antarwilayah, khususnya ke wilayah timur Indonesia yang seringkali menghadapi tantangan akses transportasi.