- Oleh MC KAB PANGKAJENE DAN KEPULAUAN
- Senin, 6 Januari 2025 | 15:28 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: Kepala BPJPH Haikal Hassan (tengah) . Foto Istimewa/Humas BPJPH
Jakarta, InfoPublik – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) RI, Ahmad Haikal Hasan, menegaskan bahwa kepatuhan ekosistem industri halal terhadap Jaminan Produk Halal, atau yang disebut tertib halal, akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, sesuai target pemerintah.
"Jika ekosistem halal kita dari hulu ke hilir tertib halal, saya pastikan cita-cita kita untuk menjadi produsen produk halal nomor satu di dunia akan terwujud. Dan sektor halal kita dipastikan berkontribusi penting dalam menopang target pertumbuhan ekonomi 8 persen sebagaimana dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo," kata Kepala BPJPH yang akrab disapa Babe Haikal, di Jakarta, Senin (13/1/2025).
Bahkan, Babe Haikal meyakini bahwa dengan tertib halal, peringkat Indonesia dalam industri halal global akan melambung tinggi. Optimisme ini didasari oleh potensi ekonomi halal yang sangat besar. Laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023 mencatat pengeluaran konsumen Muslim global mencapai US$2,29 triliun di enam sektor ekonomi riil pada tahun 2022 dan diproyeksikan meningkat menjadi US$3,1 triliun pada 2027. Sektor keuangan syariah sebagai enabler juga menunjukkan pertumbuhan aset yang signifikan, dari US$3,9 triliun pada 2021/2022 menjadi proyeksi US$5,9 triliun pada 2025/2026.
Data perdagangan Indonesia pun menunjukkan kinerja positif. Ekspor produk halal Indonesia mencapai US$41,42 miliar, atau setara Rp673,90 triliun, pada periode Januari–Oktober 2024, dengan surplus neraca perdagangan produk halal mencapai US$29,09 miliar. Sektor makanan olahan mendominasi nilai ekspor dengan US$33,61 miliar, diikuti pakaian Muslim (US$6,83 miliar), farmasi (US$612,1 juta), dan kosmetik (US$362,83 juta).
"Potensi perdagangan produk halal dunia terus meningkat, ditandai data yang menunjukkan bahwa angka belanja masyarakat Muslim dunia diproyeksikan akan terus meningkat. Dan itu merupakan potensi besar ekonomi halal yang tak boleh kita lewatkan," ungkap Babe Haikal.
Untuk memaksimalkan potensi ini, Babe Haikal mengajak seluruh pihak untuk memperkuat ekosistem halal Indonesia dari hulu hingga hilir, mencakup usaha mikro, kecil, menengah, hingga besar, serta berbagai sektor seperti makanan, minuman, kosmetik, obat, produk kimiawi, biologi, rekayasa genetik, hingga barang gunaan. Ia menekankan bahwa upaya ini akan menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang terlibat.
Penguatan ekosistem halal ini membutuhkan sinergi dan kolaborasi yang kuat, serta peningkatan edukasi dan literasi halal yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk lintas kementerian, lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, halal center, organisasi masyarakat, ulama, asatidz, dan tokoh masyarakat di seluruh Indonesia.