- Oleh MC PROV RIAU
- Senin, 16 Desember 2024 | 19:40 WIB
: Plt Dirjen Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi Molly Prabawati (Cuplikan YouTube FMB9)
Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 16 Desember 2024 | 16:04 WIB - Redaktur: Untung S - 112
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyatakan dukungannya terhadap peluncuran program Ruang Bersama Indonesia yang digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), serta rencana peringatan Hari Ibu 2024 pada 22 Desember mendatang.
Hal itu ditegaskan dalam acara Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) dengan tema "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas" yang digelar di Kantor Kemkomdigi, Jakarta pada Senin (16/12/2024).
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, Molly Parabawaty, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memfasilitasi Kementerian PPPA, terutama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, untuk menyosialisasikan rencana peringatan Hari Ibu yang akan berlangsung pada 22 Desember 2024, serta melakukan soft launching Program Ruang Bersama Indonesia.
“Program ini bertujuan untuk mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, dengan harapan dapat berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” kata Molly dalam sambutannya di FMB9.
Program Ruang Bersama Indonesia merupakan langkah strategis pemerintah dalam mendorong kebijakan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan sekaligus perlindungan terhadap anak-anak. Menurut Molly, kedua kelompok ini memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan bangsa, terutama dalam rangka menuju Indonesia Emas pada 2045.
“Melalui pemberdayaan perempuan, kita dapat menciptakan kesetaraan gender yang lebih baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Sementara itu, anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang sehat akan menjadi generasi-generasi yang siap membangun masa depan bangsa,” ujarnya.
Molly mengapresiasi capaian Kementerian PPPA dalam mengurangi angka ketimpangan gender nasional yang tercatat terus menurun berkat upaya berkelanjutan sejak beberapa tahun terakhir. Selain itu, prevalensi kekerasan terhadap anak juga mengalami penurunan. Namun, ia menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi terkait perempuan dan anak masih sangat kompleks.
“Masih banyak kasus kekerasan, seperti perundungan (bullying), pekerja anak, hingga perempuan dan anak yang terlibat dalam kejahatan. Permasalahan ini membutuhkan penanganan yang holistik dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan,” ujar Molly.
Molly menekankan pentingnya kolaborasi antara Kementerian dan Lembaga terkait untuk mengatasi tantangan yang ada. Pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan penghapusan ketimpangan gender membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak untuk menciptakan perubahan yang signifikan.
“Kolaborasi adalah kunci untuk mengatasi tantangan global yang juga terjadi di tingkat nasional dan lokal. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan pembangunan berjalan inklusif dan berkelanjutan,” kata Molly, menutup sambutannya.
Kemkomdigi berharap bahwa melalui inisiatif itu, Indonesia dapat mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045 yang lebih adil dan sejahtera bagi seluruh warganya.