- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Kamis, 12 Desember 2024 | 00:29 WIB
: Sebagai mitigasi dari dampak bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), memberikan sejumlah bantuan untuk satuan pendidikan (Foto: Dok Kemendikdasmen)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 10 Desember 2024 | 19:36 WIB - Redaktur: Untung S - 47
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memberikan bantuan darurat untuk mendukung satuan pendidikan yang terdampak bencana hidrometeorologi di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Bencana yang meliputi banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, dan angin kencang ini terjadi akibat cuaca ekstrem yang melanda pada 3 hingga 5 Desember 2024.
Di Kabupaten Sukabumi, tercatat ada 8 sekolah yang mengalami kerusakan akibat bencana, yang terdiri dari 4 SD, 2 PAUD, 1 SMP, dan 1 PKBM. Sebanyak 628 peserta didik dan 235 guru dan tenaga kependidikan terdampak pada jenjang pendidikan ini. Sementara itu, di Kabupaten Cianjur, kerusakan terjadi pada 46 SD dan 2 SMP, dengan tingkat kerusakan mulai dari ringan hingga sedang. Di Cianjur, juga terdapat satu sekolah yang memerlukan relokasi.
“Sejak 3 Desember 2024, proses pembelajaran di sekolah yang terdampak telah diliburkan dan pembelajaran daring dilakukan jika memungkinkan,” jelas Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, dalam keterangan tertulis, Selasa (10/12/2024).
Sebagai bentuk respons, Kemendikdasmen telah menyalurkan sejumlah bantuan untuk Kabupaten Sukabumi yang meliputi:
Selain itu, bantuan untuk Kabupaten Cianjur juga telah diberikan, antara lain:
“Kemendikdasmen terus berupaya melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mendata siswa, sekolah, dan guru yang terdampak bencana di desa-desa,” ujar Suharti.
Bencana hidrometeorologi yang melanda Kabupaten Sukabumi dan Cianjur menyebabkan 1.275 satuan pendidikan di Kabupaten Sukabumi dan 625 satuan pendidikan di Kabupaten Cianjur terdampak oleh bencana. Sekolah-sekolah ini berada di wilayah desa yang paling parah terpengaruh oleh cuaca ekstrem yang terjadi pada 3 hingga 5 Desember 2024.
Dalam menghadapi bencana ini, Kemendikdasmen tidak hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait lainnya untuk memastikan kelancaran pemulihan dan kelanjutan pendidikan bagi para peserta didik. Langkah-langkah mitigasi dan pemulihan pendidikan ini sangat penting untuk memastikan proses pembelajaran dapat kembali berjalan dengan lancar.
Dengan bantuan yang telah diberikan, diharapkan para peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan yang terdampak dapat segera kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam kondisi yang lebih baik.