- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Rabu, 4 Desember 2024 | 15:47 WIB
: Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Iwan Syahril (Foto: Dok Kemendikdasmen)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Rabu, 4 Desember 2024 | 14:24 WIB - Redaktur: Untung S - 130
Jakarta, InfoPublik – Setiap tanggal 3 Desember, dunia internasional memperingati Hari Disabilitas Internasional yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1992. Tujuan utama peringatan itu adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global tentang isu-isu yang dihadapi penyandang disabilitas serta hak-hak mereka.
Pada peringatan 2024 ini, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen), Iwan Syahril, menegaskan komitmen Indonesia untuk menjamin hak-hak penyandang disabilitas, termasuk hak pendidikan, hak mendapatkan keadilan, perlindungan hukum, dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam semua aspek kehidupan.
“Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk menghapus bentuk diskriminasi terhadap penyandang disabilitas, memberikan perlindungan, serta pemberdayaan untuk mengembangkan potensi mereka, sehingga penyandang disabilitas dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu atau kelompok yang tangguh dan mandiri,” ujar Iwan Syahril dalam keterangan tertulis, Rabu (4/12/2024).
Indonesia telah memberikan jaminan hak-hak bagi setiap warganya, termasuk penyandang disabilitas, sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Hak-hak tersebut mencakup pendidikan, pekerjaan, serta akses untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi tanpa diskriminasi.
Iwan Syahril menambahkan bahwa meskipun undang-undang telah memberikan dasar yang kuat, tantangan dalam menghapus stigma sosial terhadap penyandang disabilitas masih terjadi, baik dalam masyarakat maupun dunia pendidikan.
Menurut Iwan, masih ada pandangan bahwa penyandang disabilitas adalah kelompok yang belum dapat diterima sepenuhnya dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam dunia pendidikan, stigma ini sering muncul, dengan anggapan bahwa penyandang disabilitas adalah kelompok yang harus dikasihani dan diberi bantuan. Pandangan ini dapat memengaruhi interaksi sosial dan menghalangi potensi mereka untuk berkembang.
“Oleh karena itu, kita perlu mengubah pola pikir tersebut dan menumbuhkan kesadaran bahwa keberadaan penyandang disabilitas adalah hal yang biasa. Kita harus merawat sikap positif dengan menumbuhkan empati, memberikan respek, dan dukungan yang nyata kepada penyandang disabilitas,” tegas Iwan Syahril.
Salah satu langkah positif yang dapat diambil untuk mendukung penyandang disabilitas adalah dengan menyediakan ruang dan kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi mereka, terutama dalam kehidupan bermasyarakat. Iwan Syahril mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan peluang yang setara bagi penyandang disabilitas untuk berkarya.
“Saya mengajak kita semua untuk bersama-sama melangkah menuju masa depan yang lebih baik bagi Indonesia dan dunia, dengan menghargai keberagaman dan perbedaan. Jika penyandang disabilitas diberi ruang lebih untuk berkarya, mereka akan memberikan dampak besar bagi kemajuan bangsa dan dunia,” tutup Iwan Syahril.
Dengan langkah-langkah nyata ini, Indonesia diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang inklusif dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua warganya. Pendidikan dan pemberdayaan bagi penyandang disabilitas akan menjadi fondasi penting untuk menciptakan Indonesia yang lebih adil, sejahtera, dan berdaya saing global. Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024 menjadi momentum untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya merangkul keberagaman dan menghargai setiap individu, tanpa terkecuali.