Indonesia-Tiongkok Perkuat Kerja Sama Pendidikan Vokasi untuk Transformasi Ekonomi

: Menko PMK Pratikno bersama Gubernur Guangxi Lan Tianli/Foto: Kemenko PMK


Oleh Putri, Jumat, 29 November 2024 | 06:58 WIB - Redaktur: Untung S - 117


Jakarta, InfoPublik – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menekankan peran vital pendidikan dan pelatihan vokasi dalam memperkuat kerja sama strategis antara Indonesia dan Tiongkok.

Pernyataan itu disampaikan saat menerima kunjungan resmi Gubernur Guangxi, Lan Tianli, bersama delegasi dari Provinsi Guangxi pada Kamis (28/11/2024).

Pratikno, yang juga menjabat sebagai Ketua Pengarah Tim Koordinasi Nasional Vokasi (TKNV), menilai bahwa kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok dalam sektor pendidikan vokasi sangat relevan dalam mendorong transformasi ekonomi Indonesia.

Menurutnya, kerja sama ini memiliki tujuan jangka panjang untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang siap menghadapi tantangan era teknologi dan industri 4.0.

Pratikno menegaskan bahwa Indonesia memerlukan tenaga kerja vokasi yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga mampu beradaptasi dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi baru. “Pendidikan vokasi memainkan peran penting, tidak hanya dalam menghasilkan teknisi terampil, tetapi juga dalam memperkuat sektor industri Indonesia,” ujar Pratikno.

Dalam kunjungan ini, juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Liuzhou Polytechnic University (LZPU) Guangxi dan Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri se-Indonesia. MoU ini mendukung program “1+10+100+1000,” yang mencakup pembukaan jurusan baru teknologi kendaraan energi baru, kompetisi keterampilan profesional, pelatihan guru, serta pemberian beasiswa bagi mahasiswa Indonesia.

Pratikno menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk tidak hanya meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal, tetapi juga untuk membangun fondasi SDM yang mampu berkontribusi pada ekonomi modern. “Kerja sama ini akan membuka peluang lebih besar bagi generasi muda Indonesia untuk berkembang dalam industri yang berbasis teknologi tinggi,” tambahnya.

Pendidikan vokasi, menurut Pratikno, tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan, tetapi juga berperan penting dalam mendukung proyek-proyek industri yang tengah berkembang di Indonesia. Melalui program ini, diharapkan kualitas SDM Indonesia dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri, baik di dalam negeri maupun di pasar global.

Lebih lanjut, Pratikno menyoroti bahwa kerja sama ini memiliki dampak positif dalam memperkuat hubungan diplomatik antarbangsa melalui pendekatan people-to-people diplomacy. “Kerja sama pendidikan vokasi ini adalah salah satu bentuk nyata dari hubungan yang saling menguntungkan dan dapat mempererat hubungan antar kedua negara,” ungkapnya.

Gubernur Guangxi, Lan Tianli, dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa kunjungan delegasi Guangxi ke Indonesia bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral, khususnya dalam implementasi kesepakatan strategis yang telah dicapai oleh kedua kepala negara. Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan vokasi dalam mendukung berbagai proyek besar yang tengah berlangsung di Indonesia.

“Indonesia dan Tiongkok berada dalam periode penting untuk meningkatkan kualitas ekonomi. Dengan pendidikan vokasi berkualitas tinggi dan kolaborasi yang erat, kita dapat mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus mempererat hubungan bilateral,” ujar Lan Tianli.

Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi Indonesia dan Tiongkok untuk terus bersinergi dalam menghadapi tantangan global, khususnya dalam hal pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dan siap bersaing di tingkat internasional.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Putri
  • Jumat, 29 November 2024 | 06:59 WIB
Kemenkes Luncurkan Proram Percepat Penanggulangan HIV/AIDS
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Rabu, 27 November 2024 | 21:31 WIB
Rekapitulasi Suara Pilkada Sumbar Dimulai, KPU Imbau Masyarakat Bersabar