: Menkomdigi Meutya Hafid saat melakukan kunjungan kerja perdana ke Kecamatan Amarasi, Kelurahan Eunoni, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).(Amiri Yandi/InfoPublik)
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 30 Oktober 2024 | 19:18 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 449
Amarasi, InfoPublik - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid melakukan kunjungan kerja perdana ke Kecamatan Amarasi, Kelurahan Eunoni, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Langkah ini sebagai bagian dari upaya pemerintah mendukung percepatan digitalisasi di kawasan terdepan, terluar, tertinggal (3T).
Menkomdigi pun berkesempatan memastikan secara langsung seperti apa kebutuhan infrastruktur digital, terutama akses internet, yang menjadi krusial bagi masyarakat Amarasi yang belum memiliki sinyal internet memadai.
Meutya mengungkapkan bahwa sejak awal masa jabatannya, ia telah berkomitmen untuk mengunjungi kawasan 3T sebagai langkah cepat untuk memastikan masyarakat di daerah terpencil dapat menikmati akses digital yang setara dengan daerah lainnya di Indonesia.
“Kunjungan ini sudah saya niatkan sejak dilantik sebagai menteri. Apalagi daerah ini belum ada sinyal internet dan baru pertama kali ada menteri yang datang ke sini,” ujar Meutya di hadapan siswa dan warga setempat di SMP Negeri 6 Amarasi, NTT, pada Rabu (30/10/2024).
Kedatangan Menkomdigi disambut dengan antusias oleh warga dan para siswa SMPN 6 Amarasi. Selain menyampaikan ucapan selamat datang, masyarakat Amarasi mempersembahkan kain Tairuna bermotif khas Amarasi sebagai tanda mata, menunjukkan keramahan dan penghargaan mereka atas kehadiran Menkomdigi.
Pada kesempatan tersebut Kepala Sekolah SMPN 6 Amarasi, Hendrik Arnol Mau, mengapresiasi kunjungan Menkomdigi.
Ia menyebut bahwa selama ini belum ada pejabat pusat yang datang secara langsung ke Amarasi untuk melihat dan merespons kebutuhan masyarakat setempat, terutama dalam hal konektivitas internet. “Permintaan kami tidak banyak. Hanya dua, yakni agar dibangun tower BTS karena di sini tidak ada sinyal. Kami masih mengandalkan wifi untuk internet di sekolah dengan jarak 40 meter. Kedua, kami memohon bantuan untuk memperbaiki gedung sekolah yang sudah tak layak,” ungkap Hendrik.
Respon Cepat untuk Penyediaan Infrastruktur Internet
Menanggapi permintaan tersebut, Menkomdigi Meutya Hafid memastikan bahwa akses internet akan menjadi prioritas pemerintah.
Ia menjelaskan bahwa solusi jaringan internet yang diberikan tidak harus berupa tower BTS, tetapi dapat berupa sinyal satelit atau perluasan cakupan jaringan wifi, yang lebih cepat dibangun dan efisien untuk kawasan seperti Amarasi.
“Ibu Indah (Direktur Utama Badan Aksesibilitas dan Informatika-BAKTI Komdigi) sudah menyanggupi penyediaan infrastruktur ini dalam dua minggu. Tapi, saya beri waktu satu bulan untuk memastikan semuanya berjalan lancar,” ujar Menkomdigi dengan nada optimis. Komitmen ini menunjukkan langkah konkret pemerintah dalam mempercepat akses digital di wilayah 3T.
Menkomdigi tidak hanya fokus pada akses internet, tetapi juga merespons kebutuhan sarana pendidikan.
Setelah melihat kondisi gedung SMP Negeri 6 Amarasi yang dinilai sudah tidak layak, Menkomdigi menyatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk mencari solusi terbaik.
“Saya akan menemui Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menyampaikan langsung permintaan gedung ini. Kami ingin memastikan bahwa generasi muda di Amarasi mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak,” tandas Meutya.
Keterlibatan antarkementerian ini menjadi bagian penting dari strategi dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah 3T, memastikan bahwa tidak hanya akses internet yang terpenuhi, tetapi juga lingkungan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
Komitmen Jangka Panjang untuk Kawasan 3T
Kunjungan ini merupakan salah satu bagian dari upaya menyeluruh Kementerian Komunikasi dan Digital untuk mendorong pemerataan akses digital di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah 3T yang sering kali tertinggal dalam hal akses teknologi.
Meutya pun menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menghadirkan layanan digital yang setara, sehingga masyarakat Amarasi dan wilayah 3T lainnya dapat terhubung dengan dunia luar dan memanfaatkan teknologi digital untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Dengan akses internet yang lebih baik, diharapkan masyarakat Amarasi dapat meningkatkan berbagai sektor, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga layanan kesehatan. Inisiatif ini diharapkan membawa dampak signifikan, baik dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat maupun dalam pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.
Langkah Menkomdigi ini disambut dengan penuh harapan oleh warga Amarasi, yang sebelumnya harus menghadapi kendala keterbatasan sinyal internet dan kondisi sarana pendidikan yang kurang memadai. Kini, dengan adanya dukungan langsung dari Kementerian Komunikasi dan Digital, masyarakat Amarasi berharap agar proyek pembangunan infrastruktur digital dapat segera terealisasi.
Kehadiran Menkomdigi di Amarasi menunjukkan komitmen nyata pemerintah untuk mendengarkan suara masyarakat di wilayah 3T. Hal ini juga menjadi contoh bahwa setiap daerah, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan akses digital yang memadai dan fasilitas pendidikan yang layak.