Sabtu, 15 Maret 2025 21:45:55

Lumbung Rukun Tani dan Jejak Sejarah Koperasi di Lumajang: Warisan Perjuangan untuk Ekonomi Rakyat

:


Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 14 Maret 2025 | 17:53 WIB - Redaktur: Juli - 2K


Lumajang, InfoPublik – Jejak panjang gerakan koperasi di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran Lumajang, yang pernah menjadi bagian penting dalam pengembangan koperasi pada masa kolonial.

Salah satu bukti sejarahnya adalah lumbung “Rukun Tani” di Desa Rowokangkung, yang dikelola dalam naungan organisasi Parindra pada tahun 1930-an. Lumbung ini bukan sekadar tempat menyimpan hasil panen, tetapi juga simbol kemandirian petani dalam melawan ketidakadilan ekonomi pada masa itu.

Dalam buku "Sepuluh Tahun Koperasi (1930–1940)" karya R.M. Margono Djojohadikusumo, kakek dari Presiden Prabowo Subianto, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), dan mantan Ketua Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia, dijelaskan bahwa gerakan koperasi di Indonesia menghadapi tantangan besar, seperti minimnya badan pusat dan regulasi yang jelas.

Namun, semangat gotong royong tetap hidup dan mengakar kuat di berbagai daerah, termasuk Lumajang. Pada masa itu, koperasi bukan sekadar strategi ekonomi, tetapi juga alat perjuangan rakyat dalam menghadapi dominasi ekonomi kolonial.

Membangun Kembali Semangat Koperasi

Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menegaskan bahwa nilai-nilai perjuangan yang diwariskan para pendahulu harus menjadi inspirasi bagi masyarakat saat ini.

"Jika dulu koperasi menjadi alat perjuangan ekonomi rakyat dalam menghadapi kolonialisme, sekarang koperasi harus menjadi kekuatan rakyat dalam menghadapi tantangan ekonomi modern," ujar Bunda Indah dalam audiensinya bersama Penulis Buku asal Lumajang, di Ruang Kerja Bupati, Kamis (13/3/2025).

Pemkab Lumajang berkomitmen untuk mengembangkan koperasi sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi daerah. Dengan menyesuaikan diri terhadap era digital, koperasi di Lumajang kini diarahkan untuk mengadopsi teknologi modern dalam pengelolaannya. Hal ini mencakup digitalisasi layanan koperasi, pendampingan bagi UMKM berbasis koperasi, serta integrasi koperasi dalam rantai pasok industri lokal.

Koperasi Merah Putih: Manifestasi Semangat Perjuangan

Sebagai bagian dari penguatan koperasi, Pemkab Lumajang mendukung konsep Koperasi Merah Putih, yang menekankan nasionalisme ekonomi dan kemandirian berbasis gotong royong. Model ini menghidupkan kembali semangat kebersamaan yang dulu diperjuangkan oleh para pendiri koperasi Indonesia.

"Koperasi Merah Putih bukan sekadar wadah ekonomi, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan ekonomi berbasis kerakyatan, sebagaimana yang diperjuangkan sejak era kolonial," tambah Bunda Indah.

Melalui kebijakan ini, Pemkab Lumajang tidak hanya ingin menjadikan koperasi sebagai sarana simpan pinjam, tetapi juga sebagai pusat inovasi ekonomi yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Dari lumbung Rukun Tani hingga Koperasi Merah Putih, Lumajang telah menunjukkan bahwa koperasi bukan sekadar sistem ekonomi, melainkan warisan perjuangan yang harus terus dijaga dan dikembangkan demi kesejahteraan rakyat. (MC Kab. Lumajang/An-m)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 14 Maret 2025 | 18:07 WIB
Libur Nyepi dan Idulfitri, Pemkab Lumajang Terapkan WFH dan WFO untuk ASN
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 14 Maret 2025 | 18:06 WIB
Menumbuhkan Jiwa Hijau di Pesantren, Menjaga Bumi dengan Iman
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 14 Maret 2025 | 18:04 WIB
Indeks Desa Membangun di Lumajang Terus Meningkat, Bukti Nyata Kemajuan Desa