- Oleh Wandi
- Kamis, 21 November 2024 | 20:50 WIB
: Ketum KONI Pusat membuka resmi seminar tersebut dengan pemukulan gong, didampingi Wakil Rekor bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan UPI Prof Dr. Didi Sukayadi, Dekan FK UPI Prof. Dr. Hamidie Ronald Daniel Ray, dan Head Prodia Jawa Barat Dr. Mona Yolanda../Foto Istimewa/KONI Pusat
Jakarta, InfoPublik – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman, memberikan penghormatan kepada Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung atas inisiatifnya dalam menyelenggarakan Seminar Sport Genomic 2024 dengan tema “Talent Identification Through Sport Genomic.” Acara itu merupakan hasil kerja sama dengan Prodia dan menjadi langkah penting dalam penerapan Sport Science untuk mencetak atlet-atlet unggul.
Menurut Marciano, peran akademisi sangat diperlukan untuk mengoptimalkan penerapan Sport Science, yang diharapkan dapat membantu dalam proses identifikasi dan pembinaan atlet unggul di Indonesia. “Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita-nya memiliki visi untuk membangun olahraga prestasi,” ujar Ketum KONI Pusat saat membuka seminar yang berlangsung di Auditorium Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI, Sabtu (26/10/2024).
Seminar ini mengangkat topik penting terkait identifikasi bakat melalui faktor genetik. Narasumber utama, dr. Rachmad Wisnu Hidayat, memaparkan materi berjudul ‘From Games to Glory: Tailoring Performance Through DNA’, dan Ardian Susanto dari Prodia membahas aspek pemeriksaan laboratorium dalam tema ‘Aspek Pemeriksaan Laboratorium Prodia Sport Genomic’.
Sport Genomic dinilai krusial untuk mendorong peningkatan prestasi olahraga Indonesia sesuai dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Seluruh sektor, baik pemerintah, akademisi, maupun komunitas olahraga, diharapkan dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut, khususnya dalam meningkatkan kualitas dan jumlah atlet berprestasi.
Ketua Umum KONI Pusat secara resmi membuka seminar ini dengan pemukulan gong, didampingi Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan UPI Prof. Dr. Didi Sukayadi, Dekan Fakultas Kedokteran UPI Prof. Dr. Hamidie Ronald Daniel Ray, dan Kepala Prodia Jawa Barat Dr. Mona Yolanda.
Marciano juga menyoroti peran penting UPI dalam mendukung olahraga prestasi di Jawa Barat. “Jawa Barat telah menjadi juara umum PON tiga kali berturut-turut, dari PON XIX/2016 di Jawa Barat, PON XX/2021 di Papua, hingga PON XXI/2024 di Aceh-Sumut. UPI berperan penting di balik kesuksesan tersebut,” ujar Marciano, menekankan bahwa kolaborasi antara UPI dan KONI Jawa Barat dapat dijadikan contoh bagi provinsi lain dalam penerapan Sport Science.
Ketua Umum KONI Pusat berharap agar seluruh provinsi dapat mengikuti jejak Jawa Barat dan UPI dalam menerapkan Sport Science yang efektif dan tepat guna. Meski Jawa Barat telah mencapai hattrick sebagai juara umum, Marciano percaya bahwa masih ada ruang untuk meningkatkan prestasi hingga level internasional. “Walaupun Jawa Barat sudah mencetak hattrick, masih ada target internasional yang bisa diraih,” tambahnya, merujuk pada pencapaian rekor dunia.
Indonesia, lanjut Marciano, memerlukan banyak atlet berprestasi dari berbagai daerah untuk mendukung target DBON. DBON menargetkan Indonesia masuk 10 besar pada Olimpiade tahun 2032 dan 5 besar pada 2044. Seminar ini sangat relevan dengan tujuan tersebut, karena berfokus pada metode Sport Genomic untuk menemukan bibit atlet potensial dari seluruh Indonesia.
Wakil Rektor UPI, Prof. Dr. Didi Sukayadi, menyampaikan harapannya agar seminar ini dapat memberikan wawasan baru dalam pembinaan olahraga. UPI berkomitmen untuk terus mendukung pencapaian prestasi olahraga nasional melalui riset dan penerapan Sport Science, termasuk Sport Genomic, sebagai upaya jangka panjang untuk membentuk atlet berdaya saing global.