- Oleh Eko Budiono
- Senin, 11 November 2024 | 13:40 WIB
: Wisatawan menyaksikan pertunjukan tari kecak di Bali. Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf
Oleh Untung Sutomo, Selasa, 8 Oktober 2024 | 05:42 WIB - Redaktur: Untung S - 385
Jakarta, InfoPublik – Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia menunjukkan performa positif sepanjang Januari hingga Agustus 2024. Secara kumulatif, jumlah kunjungan telah mencapai 9,09 juta, naik 20,38 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2023.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, dalam acara "The Weekly Brief With Sandi Uno" di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2024), menjelaskan bahwa Kemenparekraf membagi target kunjungan wisman 2024 ke dalam dua skenario: target bawah sebesar 10,41 juta kunjungan dan target atas sebesar 14,3 juta kunjungan.
“Dengan capaian hingga Agustus, kita sudah mencapai 87,35 persen dari target bawah, dan 63,59 persen dari target atas,” ujar Nia Niscaya.
Kontribusi terbesar wisman pada periode Januari hingga Agustus 2024 berasal dari negara Malaysia, Australia, Tiongkok, Singapura, dan Timor Leste. Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali menjadi pintu masuk utama yang hampir mencapai target, dengan sekitar 2,95 juta wisatawan. Namun, Nia juga menyebut bahwa wilayah Batam-Bintan atau Kepulauan Riau masih jauh dari target, dengan angka kunjungan yang baru mencapai di bawah 700 ribu wisatawan.
Nia Niscaya juga membahas perbandingan antara wisatawan nasional (wisnas) dan wisman untuk melihat tren pergerakan wisatawan Indonesia ke luar negeri dan wisman yang masuk. Pada periode Januari hingga Agustus 2024, jumlah wisnas tercatat sebesar 5,99 juta.
“Secara kumulatif, masih ada surplus sebesar 3,10 juta kunjungan. Namun, harapan kita adalah jumlah wisman terus meningkat, sementara wisnas menurun,” jelas Nia. Ia juga menambahkan bahwa meskipun ada peningkatan year-on-year, jumlah wisnas mengalami penurunan secara month-to-month, yang kemungkinan terkait dengan berakhirnya masa liburan sekolah.
Malaysia masih menjadi tujuan utama wisnas, diikuti oleh Arab Saudi, Singapura, Thailand, dan Timor Leste. Pintu utama yang dilalui oleh wisnas adalah Bandara Internasional Soekarno Hatta, Bandara Internasional Hang Nadim, Bandara Internasional Kualanamu, dan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Dalam kesempatan itu, Nia Niscaya juga menyoroti target wisman terkait kapasitas kursi penerbangan. Berdasarkan data dari Amadeus Travel Intelligence, perbandingan penggunaan kapasitas kursi penerbangan untuk periode Januari hingga Desember 2024 menunjukkan 67 persen atau sekitar 15,8 juta kursi digunakan oleh wisman, sementara 33 persen atau 7,7 juta kursi digunakan oleh wisnas.
“Dari data Amadeus, untuk periode Januari hingga Agustus, komposisinya kurang lebih sama. Hal ini menunjukkan pertanda baik dari sisi aksesibilitas. Terima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang telah memberikan banyak solusi dalam menambah aksesibilitas,” ujar Nia.
Selain itu, Nia memaparkan bahwa konversi antara pencarian (searching) dan pemesanan (booking) berdasarkan data Amadeus Travel Intelligence masih rendah. Tercatat jumlah pencarian untuk destinasi Indonesia pada 2024 mencapai 858 juta, namun jumlah pemesanan hanya sebesar 1,54 juta.
“Konversi pemesanan kita masih rendah, hanya sekitar 0,2 persen. Ini menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk tumbuh. Kita perlu menjaga agar Indonesia tetap menjadi top of mind bagi wisatawan dan meningkatkan tingkat konversi pemesanan,” tegas Nia.
Sementara itu, dari sisi wisatawan nusantara (wisnus), periode Januari hingga Agustus 2024 mencatat total perjalanan sebesar 674,60 juta, meningkat 19,20 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 yang mencapai 565,93 juta perjalanan.
“Namun, jumlah ini baru mencapai 53,97 persen dari target bawah sebesar 1,25 miliar perjalanan atau 44,97 persen dari target atas sebesar 1,5 miliar perjalanan. Ini masih menjadi pekerjaan rumah kita,” tutup Nia.