Pos Indonesia Rilis Prangko Peringatan 150 Tahun Universal Postal Union

: Menkominfo Budi Arie Setiadi (kanan) didampingin Wamenkominfo Nezar Patria (tengah kiri) dan Dirjen PPI Wayan Toni Supriyanto (kanan) dan Direktur Utama Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi dalam acara Peluncuran Prangko Seri 150 Tahun Universal Postal Union di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta (Wahyu Sudoyo/InfoPublik)


Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 14 Oktober 2024 | 17:46 WIB - Redaktur: Untung S - 81


Jakarta, InfoPublik – PT Pos Indonesia merilis prangko seri 150 Tahun Perhimpunan Pos Sedunia (Universal Postal Union) sebagai peringatan sejarah panjang keanggotaan Indonesia dalam organisasi internasional tersebut. Indonesia telah menjadi anggota UPU sejak 1 Mei 1877, atau lebih dari 147 tahun yang lalu.

"Universal Postal Union merupakan organisasi internasional yang didirikan 150 tahun lalu. Indonesia bergabung dengan organisasi ini pada tahun 1877, saat itu mungkin masih bernama Hindia Belanda," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam acara Peluncuran Prangko 150 Tahun Universal Postal Union dan Pembukaan Pameran Prangko (Penandatanganan Sampul Hari Pertama) yang diselenggarakan di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, pada Senin (14/10/2024).

Budi Arie menegaskan bahwa peluncuran prangko ini menandai partisipasi aktif Indonesia dalam memperkuat kerja sama internasional di sektor layanan pos.

Selain itu, prangko seri 150 Tahun Universal Postal Union ini merupakan wujud dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas serta kualitas layanan pos di tingkat global, di tengah kemajuan pesat teknologi digital.

"Seri prangko ini adalah bentuk penghargaan kita terhadap sejarah dan dedikasi Universal Postal Union dalam menjaga kualitas global, serta memberikan layanan pos dengan tarif terjangkau. UPU juga membantu anggotanya dalam mengembangkan teknologi informasi yang sesuai dengan perkembangan zaman," jelasnya.

Menkominfo juga menekankan bahwa prangko tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran untuk pengiriman surat, tetapi juga memiliki nilai sejarah, seni, dan budaya yang penting.

"Dengan peluncuran prangko ini, saya berharap kita dapat memperkuat posisi prangko di Indonesia dalam dunia yang semakin terkoneksi," kata Budi Arie.

Ia juga berharap penerbitan prangko seri 150 Tahun Universal Postal Union ini dapat meningkatkan peran layanan pos di Indonesia dan menumbuhkan minat masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap filateli.

"Semoga penerbitan prangko ini mampu menumbuhkan bibit filatelis baru di Indonesia," tambahnya.

Budi Arie pun mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini, termasuk Kementerian Kominfo, PT Pos Indonesia, Perum Peruri, serta pihak-pihak lainnya yang mendukung keberhasilan acara ini.

"Melalui acara ini, kita tidak hanya mengenal sejarah, tetapi juga terus mendorong inovasi di dunia pos, terutama prangko yang kini menghadapi tantangan era digitalisasi," tandas Menkominfo.

Turut hadir dalam acara ini antara lain Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Wayan Toni Suprapto, serta Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 14 Oktober 2024 | 08:50 WIB
Menkominfo Resmikan Gedung Transformasi Digital di STMM Yogyakarta
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 14 Oktober 2024 | 08:49 WIB
Wamenkominfo: M-Government sebagai Terobosan dalam Komunikasi Publik
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Minggu, 13 Oktober 2024 | 20:45 WIB
Kominfo Blokir TEMU, Dirjen IKP: Negara Hadir Lindungi UMKM
  • Oleh Wandi
  • Minggu, 13 Oktober 2024 | 20:36 WIB
Pondok Pesantren Didorong Jadi Pionir Teknologi dalam Era Digital