Sinergi KONI dan Kemenperin Tingkatkan Penggunaan Produk Lokal di Dunia Olahraga

: KONI Pusat dan Kementerian Perindustrian Teken Nota Kesepahaman, Dorong Industri Olahraga Nasional./Foto istimewa/Humas KONI Pusat


Oleh Wandi, Kamis, 10 Oktober 2024 | 21:13 WIB - Redaktur: Untung S - 190


Jakarta, InfoPublik - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, bersama Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama di sektor industri olahraga nasional. Acara ini berlangsung di Ruangan Rajawali, Kantor Kementerian Perindustrian RI, Jakarta, pada Kamis (10/10/2024). Penandatanganan ini bertujuan untuk memperkuat industri olahraga di Indonesia serta meningkatkan kualitas pembinaan olahraga prestasi nasional.

Marciano Norman menegaskan bahwa industri olahraga nasional harus menjadi pemimpin di dalam negeri. “Industri olahraga nasional Indonesia harus menjadi raja di negaranya sendiri. Kerja sama ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembinaan olahraga prestasi di Indonesia,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa prestasi atlet sangat bergantung pada dukungan dari industri. Untuk meraih prestasi, diperlukan peralatan dan perlengkapan berkualitas dengan standar tertentu. “Dengan adanya industri yang berkembang, para atlet berprestasi juga dapat mendapatkan nilai tambah, seperti menjadi model atau duta produk,” ungkap Marciano.

Meningkatkan Sinergi Industri dan Olahraga Nasional

Industri olahraga tidak dapat dipisahkan dari prestasi atlet. Dalam upaya meraih prestasi, dukungan peralatan dan perlengkapan berkualitas dengan standar tertentu sangat diperlukan. Dengan berkembangnya industri olahraga, para atlet dapat menikmati manfaat tambahan, seperti menjadi model atau duta produk, yang akan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Karena itu, pengembangan pasar industri olahraga nasional sangat penting dan harus dimanfaatkan oleh industri dalam negeri. Saat ini, diperlukan dukungan kuat untuk mencapai hal tersebut.

“Ketika penyelenggara acara olahraga mencari produk di pasar, pilihan pertama sering jatuh pada produk dari negara Cina karena harganya terjangkau, ketersediaannya cepat, dan kualitasnya baik,” jelas Ketua Umum KONI Pusat.

“Namun, di sisi lain, kualitas industri olahraga nasional kita sebenarnya sudah meningkat dan mencapai standar yang kita harapkan,” tambah Marciano.

"Oleh karena itu, di masa mendatang, perlu ada kebijakan yang mendukung sinergi antara KONI Pusat dan Kementerian Perindustrian RI agar produk industri olahraga nasional kita semakin maju. Dengan pasar yang besar di dalam negeri, sangat disayangkan jika kesempatan ini diberikan kepada pihak lain," ujarnya, mengungkapkan rencana strategisnya.

Target Penggunaan Produk Lokal di PON XXII NTB-NTT

Marciano menekankan bahwa seluruh kegiatan olahraga di Indonesia ke depan harus mengutamakan penggunaan produk nasional. “Pasar dalam negeri sangat besar, mengapa harus kita serahkan kepada pihak lain?” tegasnya. KONI Pusat menargetkan peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII NTB-NTT. Hal ini juga menjadi target yang didukung oleh Menperin RI.

“Kita harus bangga menggunakan produk dalam negeri, karena dengan menggunakan produk lokal, kita turut berkontribusi dalam pembangunan nasional,” kata Menperin RI.

Dalam rangka mendorong pasar yang lebih besar dan pemanfaatan produk olahraga nasional, dibutuhkan lebih banyak kompetisi olahraga berkualitas melalui kerja sama antara KONI Pusat dan Kementerian Perindustrian. “Kerja sama ini akan melibatkan perusahaan-perusahaan besar mitra Kementerian Perindustrian yang akan bekerja sama langsung dengan KONI Pusat,” tegas Menperin RI.

“Kami akan mengoptimalkan sektor industri, sesuai arahan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang menugaskan kami untuk memacu perkembangan industri olahraga nasional,” tambahnya.

Industri Alat Olahraga dan Harapan Prestasi Atlet

Menperin RI juga menyoroti pentingnya peningkatan prestasi atlet Indonesia hingga ke kancah internasional. “Harapannya, semakin banyak bibit atlet unggul dan berkualitas yang muncul dari daerah melalui pembinaan olahraga,” ujar Agus.

Ia menjelaskan bahwa industri alat olahraga di Indonesia saat ini telah menyerap sekitar 12.000 tenaga kerja. Produk olahraga Indonesia berada di peringkat ke-25 sebagai eksportir alat olahraga di dunia, dengan lima tujuan ekspor utama, yaitu Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Cina, dan Belanda.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 13 November 2024 | 11:17 WIB
Anggaran 2025 Turun, Kemenperin Tetap Komitmen Kembangkan Industri Manufaktur Indonesia