- Oleh Wahyu Sudoyo
- Senin, 28 Oktober 2024 | 21:38 WIB
: Menteri LHK Siti Nurbaya (Biro Humas KLHK)
Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 2 Oktober 2024 | 19:19 WIB - Redaktur: Untung S - 449
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), dan Institut Hijau Indonesia (IHI) berkolaborasi menggandeng anak muda untuk menggiatkan konservasi guna menghadapi tiga krisis planet (Triple Planetary Crisis), yakni perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati serta penumpukan berbagai limbah dan polusi, melalui penyelenggaraan Youth Conservation Fest 2024 (#YCFest2024)
“”KLHK dan BRGM melalui #YCFest2024 mengajak generasi muda secara khusus konservasi. Konservasi dipilih karena dalam pengelolaan dan perlindungan hutan, konservasi merupakan benteng terakhir dari penjagaannya, ” kata Menteri lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK), Siti Nurbaya, dalam keterangannya di Jakarta, seperti dilansir pada Rabu (2/10/2024).
Siti Nurbaya menjelaskan, KLHK sudah mengikuti animo generasi muda dalam kegiatan pemulihan lingkungan hidup sejak sekitar tujuh tahun lalu.
Oleh karenanya, KLHK berupaya mewujudkan pelibatan generasi muda dalam konservasi lingkungan hidup dengan berkolaborasi menggelar #YCFest2024
“Sekarang manfaat dari inisiatif generasi muda dalam pemulihan lingkungan hidup sudah terlihat, salah satunya melalui Green Leaders Indonesia (GLI),” tuturnya.
#YCFest dilaksanakan pada 24 September - 3 Oktober 2024, dengan serangkaian aktivitas menarik, seperti #YCChallenge melalui media sosial, kegiatan #YCTrip Kamojang, Provinsi Jawa Barat, untuk mengenal konservasi elang jawa dan energi terbarukan, #YCTrip di provinsi Riau terkait kegiatan restorasi gambut dan mangrove, dan #YCCamp, untuk mengenalkan anak muda terkait konservasi ekosistem pesisir di Taman Nasional Kepulauan Seribu.
Pembukaan #YCFest2024 digelar di Taman Wisata Alam Mangrove Angke, bertepatan dengan hari Kesaktian Pancasila.
Kepala BRGM, Hartono, berharap kegiatan #YCFest2024 ini generasi muda dapat merumuskan solusi dalam upaya konservasi Lingkungan hidup.
“Melalui #YCFest2024 ini generasi muda yang berasal dari IHI berbagi pengalaman, dan berperan aktif dalam merumuskan langkah adaptasi tersebut, dimulai dari diri sendiri, dan mengajak orang-orang di sekitarnya,” jelas Hartono.
Sementara itu, salah satu peserta #YCFest2024, Hanna Adelia Runtu, membagikan pengalamannya sebagai tokoh penggerak restorasi mangrove dan ekosistem untuk kesejahteraan masyarakat pesisir di Ketapang, Kalimantan Barat.
Inisiatif yang dinamakan Pongo-dopsi ini melibatkan 50 petani mangrove, dan telah melakukan melakukan penanaman 3500 bibit mangrove.
“Sebagai generasi muda kita harus bergerak aktif dalam konservasi lingkungan. Restorasi mangrove ini bisa kita lakukan karena ini merupakan tanggung jawab bersama. Kuncinya adalah kolaborasi, kita perlu mengajak peran aktif masyarakat yang terdampak. Saat ini, para petani mendapatkan peningkatan kapasitas untuk melakukan monitoring mangrove yang efektif, serta melibatkan peran perempuan dalam pembuatan eco polybag dalam penanaman bibit,” tandas Hanna Adelia Runtu.