Indonesia Paparkan Praktik Bisnis Inklusif di Forum ASEAN: UMKM Jadi Penggerak SDGs

: Foto: KemenkopUKM


Oleh Putri, Sabtu, 28 September 2024 | 09:26 WIB - Redaktur: Untung S - 313


Jakarta, InfoPublik – Pada Forum The Seventh Inclusive Business Forum 2024 yang berlangsung di Vientiane, Laos, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mempresentasikan berbagai praktik unggulan yang diterapkan oleh Pemerintah Indonesia untuk mendukung pengembangan bisnis inklusif. Sebagai focal point pengembangan bisnis inklusif di Indonesia, KemenKopUKM memainkan peran strategis dalam menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan inklusif.

Kementerian berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas internasional, untuk memastikan keberlanjutan program-program yang mendukung usaha kecil dan menengah (UMKM). Dalam sesi High-Level Panel on Promoting Inclusive Business in ASEAN, Kepala Biro Manajemen Kinerja, Organisasi, dan SDM Aparatur KemenKopUKM, Koko Haryono, menyampaikan sejumlah langkah yang telah diambil Indonesia untuk mendukung pengembangan bisnis inklusif.

Beberapa langkah tersebut meliputi program Rumah Produksi Bersama (RPB), kemitraan antara UMKM dan perusahaan besar, pendanaan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta pelatihan dan pendampingan bagi wirausaha sosial. “Langkah-langkah ini kami lakukan untuk memastikan bahwa UMKM dapat berkontribusi secara aktif dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Koko dalam keterangannya yang dikutip pada Jumat (27/9/2024).

The Seventh Inclusive Business Forum 2024 bertujuan mengeksplorasi upaya-upaya konkret untuk mempromosikan bisnis inklusif di kawasan ASEAN. Forum ini terdiri dari dua bagian utama: sesi dialog berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, serta lokakarya yang memberikan wawasan praktis bagi UMKM untuk meningkatkan dampak sosial mereka.

Koko menambahkan, “Kami berharap pengakuan formal terhadap wirausaha sosial dapat memperluas peluang kerjasama dan akses pendanaan dari berbagai pihak, termasuk para pemangku kepentingan yang fokus pada pencapaian SDGs.”

Salah satu UMKM unggulan Indonesia, Java Halu, menerima penghargaan di forum ini atas keberhasilannya dalam menerapkan konsep Inclusive Business. Java Halu memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi komunitas petani kopi di sekitar Gunung Halu dan Gunung Tilu, Kabupaten Bandung Barat.

“Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari dukungan seluruh negara ASEAN yang hadir serta mitra pembangunan lainnya. Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dari Indonesia atas dukungan besar ini,” tutup Koko.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 26 November 2024 | 22:26 WIB
Menteri PANRB Rini Widyantini Dukung Penguatan SDM dan Kelembagaan Bakamla
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 26 November 2024 | 09:14 WIB
Kemnaker Targetkan 16.230 Orang Ahli K3 Berkinerja Tinggi
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Selasa, 26 November 2024 | 09:00 WIB
Kemenhub Siapkan Rencana Operasi Angkutan Udara Nataru 2024/2025
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Selasa, 26 November 2024 | 08:12 WIB
Penggunaan Flyover dan Penutupan JPL 157 Ciroyom untuk Tekan Angka Kecelakaan
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Selasa, 26 November 2024 | 07:20 WIB
Gandeng Komdigi, Kemen PPPA Tekan Potensi KBGO di Media Sosial