- Oleh Wahyu Sudoyo
- Senin, 25 November 2024 | 14:10 WIB
: Menkominfo Budi Arie Setiadi (Humas Kominfo)
Oleh Wahyu Sudoyo, Sabtu, 28 September 2024 | 05:12 WIB - Redaktur: Untung S - 339
Jakarta, InfoPublik — Pemangku kepentingan di Indonesia didorong untuk menerapkan standar global dalam pengembangan laboratorium kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Langkah ini mengikuti contoh dari negara-negara maju yang sudah sukses mengembangkan investasi teknologi AI. Menkominfo Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi inovator dan inventor di bidang ini.
“Saya mendorong seluruh ekosistem digital di Indonesia untuk melakukan benchmark terhadap best practice pengembangan AI Lab dari berbagai belahan dunia, agar kita bisa menegakkan kemandirian bangsa melalui inovasi,” ujar Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam acara Sinar Mas Digital Day 2024 dan Peresmian Kerjasama Strategis Sinar Mas dan China Mobile dalam AI Joint Laboratory di Indonesia Convention Exhibition, BSD, Tangerang, Banten, Jumat (27/9/2024).
Menkominfo menyebutkan bahwa Indonesia dapat belajar dari beberapa universitas ternama di dunia dalam hal pengelolaan AI Lab, seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT), National University of Singapore (NUS), dan Universitas Oxford.
“Kita bisa mengambil pelajaran dari Computer Science and Artificial Intelligence Laboratory (CSAIL) di MIT, Amerika Serikat, yang fokus meningkatkan kualitas hidup melalui edukasi dan riset AI. CSAIL juga memfasilitasi kerja sama dengan industri melalui beragam topik riset,” jelasnya.
Selain MIT, National University of Singapore memiliki NUS AI Lab yang mendukung riset, edukasi, dan kolaborasi dengan industri, dengan fokus pada Machine Learning, Natural Language Processing (NLP), Embodied AI, Interactive AI, dan Trustworthy AI.
Menkominfo juga menyoroti Oxford Robotics Institute Applied AI Lab di Universitas Oxford yang berfokus pada solusi teknologi melalui robotika dan AI. Laboratorium ini mendorong transfer pengetahuan global di bidang penelitian medis, komputasi, transportasi, dan prostetik.
“Ketiga laboratorium ini menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat mempercepat inovasi dan mendorong kolaborasi global,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menkominfo juga memberikan apresiasi kepada Sinar Mas atas kolaborasi dengan China Mobile dalam mendirikan SMG-CMCC Joint AI Laboratory atau ASIX.
“Semoga kolaborasi ini dapat mendorong inisiatif-inisiatif lain dalam mempercepat transformasi digital nasional dan mendukung Visi Indonesia Emas 2045,” tutup Budi Arie Setiadi.