- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Jumat, 20 Desember 2024 | 21:44 WIB
: Tim Indonesia untuk World Skill Competition berhasil mempersembahkan lima medali dalam ajang adu kompetensi tingkat dunia WorldSkills Competition (WSC) 2024 (Foto: Dok Kemendikbudristek)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Kamis, 19 September 2024 | 11:29 WIB - Redaktur: Untung S - 328
Jakarta, InfoPublik – Tim Indonesia berhasil mencatatkan prestasi membanggakan di WorldSkills Competition (WSC) 2024 dengan meraih lima medali. Tim Indonesia membawa pulang dua medali emas, satu medali perak, dan dua Medallion for Excellence, yang menempatkan Indonesia di posisi ke-11 dari 46 negara peserta.
Medali emas pertama diraih oleh Favian Ahza Putra Sobar dalam bidang IT Network System Administration, yang merupakan alumnus SMKN 1 Cimahi, Jawa Barat dan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (Unikom). Medali emas lainnya diraih dalam kategori eksibisi Rail Vehicle Technology oleh Cahyo Dwi Prayogo dan Mohamad As’ari. Cahyo merupakan alumnus SMKN 8 Jember dan kini bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI), sedangkan As’ari adalah alumnus SMKN 2 Sragen yang bekerja di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Medali perak diraih oleh Fikhi Akmal untuk bidang Electronic, yang merupakan alumnus SMKN 1 Cimahi dan mahasiswa Politeknik Negeri Bandung. Selain itu, Medallion for Excellence diberikan kepada Reho Kurnia untuk bidang Industrial Control dan tim Denny Syahrul Arfiansyah serta Ahmad Yogi Fernanda untuk bidang Autonomous Mobile Robotic. Keduanya adalah alumni SMK Tunas Harapan Pati dan saat ini berkuliah di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, menyampaikan apresiasi atas pencapaian luar biasa ini. "Ini adalah raihan yang sangat membanggakan, tidak hanya bagi para peserta, tetapi juga bagi bangsa Indonesia," ujar Tatang, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/9/2024).
Ia juga menekankan bahwa prestasi ini menunjukkan bahwa pendidikan vokasi di Indonesia mampu melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang siap bersaing di tingkat global.
Tatang menambahkan bahwa pengalaman ini harus menjadi pengingat bagi satuan pendidikan vokasi di Indonesia untuk terus meningkatkan standar pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan global. "Pembelajaran vokasi di Indonesia harus semakin disesuaikan dengan standar global," tambahnya.
Sebelum mengikuti WSC 2024 di Lyon, Prancis, para talenta vokasi ini telah melalui seleksi ketat di tingkat nasional, ASEAN, dan Asia, serta mendapatkan bimbingan intensif dari mitra dunia usaha dan industri (DUDI) serta perguruan tinggi. Maria Veronica Irene Herdjiono, Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), mengungkapkan bahwa meskipun persiapan berlangsung relatif singkat, selama tiga bulan, tim Indonesia mampu menunjukkan performa luar biasa.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan prestasi serupa di masa depan dengan meningkatkan proses seleksi dan berkolaborasi dengan DUDI guna menggali potensi di berbagai cabang kompetisi yang dapat kita ikuti,” ujar Irene.
Favian Ahza Putra Sobar, peraih medali emas dalam bidang IT Network System Administration, mengakui bahwa pendidikan semasa di SMK telah mempersiapkannya dengan baik untuk menghadapi tantangan di WSC 2024. "Materi IT yang diberikan saat SMK selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan global. Hal ini menjadi bekal saya dalam menghadapi kompetisi ini," jelasnya.
Favian berharap prestasi yang ia raih dapat menjadi inspirasi bagi para pelajar SMK di seluruh Indonesia untuk semakin mendalami konsentrasi keahlian mereka. "Semoga ini bisa memacu semangat pelajar SMK lainnya untuk terus berkompetisi di tingkat dunia," tutup Favian.