- Oleh Untung S
- Senin, 25 November 2024 | 20:36 WIB
: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan sambutannya pada seremoni pembukaan MTQ Nasional XXX di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, pada Minggu (8/9/2024) malam. Foto: Tangkapan Layar Kanal Youtube Setpres
Oleh Untung Sutomo, Senin, 9 September 2024 | 08:56 WIB - Redaktur: Untung S - 361
Samarinda, InfoPublik – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa terpilihnya Kalimantan Timur sebagai tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-30, menjadi simbol dimulainya awal peradaban baru dalam sejarah Indonesia.
Hal itu disampaikan Menag Yaqut dalam seremoni pembukaan MTQ Nasional XXX di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, pada Minggu (8/9/2024) malam dilansir kemenag.go.id.
“MTQ Nasional ke-30 tahun ini sangat istimewa karena bertepatan dengan pencapaian bersejarah, yaitu penyelenggaraan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus lalu. Ini menandai babak baru dalam sejarah bangsa,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Gus Men ini juga menyoroti inovasi yang dilakukan dalam penyelenggaraan MTQ kali ini, dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Transformasi digital adalah langkah penting untuk menghadirkan MTQ yang lebih inklusif dan modern, namun tetap menjaga nilai-nilai tradisional dan spiritual yang menjadi inti dari kegiatan ini,” jelas Menag.
Kementerian Agama terus mendorong transformasi digital sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas layanan keagamaan di Indonesia. Program ini diharapkan dapat mempercepat penyediaan layanan yang lebih efektif dan efisien, serta menjawab kebutuhan masyarakat di era digital.
Transformasi digital telah ditetapkan sebagai salah satu dari tujuh program prioritas oleh Menag Yaqut. Langkah-langkah ini meliputi berbagai inovasi seperti sistem informasi digital hingga pelayanan berbasis teknologi di berbagai sektor keagamaan.
MTQ Nasional ke-30 tahun ini mengusung semangat transformasi digital dengan menghadirkan inovasi-inovasi terbaru seperti e-MTQ, e-Maqra, Live Scoring, dan Live Streaming. Tak hanya itu, inovasi baru juga diperkenalkan melalui kategori ekshibisi kaligrafi digital, menjadikan MTQ semakin relevan di era modern tanpa mengurangi esensi syiar Islam.