- Oleh MC PROV GORONTALO
- Senin, 4 November 2024 | 14:32 WIB
: Dirjen IKP Prabunindya Revta Revolusi (AmiriYandi/InfoPublik)
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 6 September 2024 | 21:53 WIB - Redaktur: Untung S - 1K
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengapresiasi peran media yang turut menciptakan ruang percakapan publik, baik melalui pemberitaan maupun media sosial, yang penuh dengan pesan-pesan positif dan konstruktif terkait kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Pemberitaan damai oleh berbagai media dianggap sangat penting dalam memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi keragaman dan toleransi.
“Kami mengapresiasi pemberitaan yang penuh kedamaian dari berbagai media nasional maupun internasional, serta ruang percakapan positif di media sosial. Hal ini semakin menegaskan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang toleran, ramah, dan mampu memuliakan tamu negara tanpa memandang perbedaan latar belakang agama maupun budaya,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kominfo, Prabunindya Revta Revolusi, di Jakarta pada Jumat (6/9/2024).
Prabu menambahkan bahwa kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan momen bersejarah yang menyatukan seluruh komponen masyarakat. Dalam momentum ini, media massa telah memainkan peran signifikan dalam menjaga narasi damai dan positif, memastikan bahwa pesan-pesan perdamaian, persaudaraan, dan persatuan disampaikan kepada khalayak luas.
“Kami melihat media telah berhasil menyampaikan pesan-pesan kunci dari kunjungan ini, yaitu perdamaian dan persatuan antarumat beragama. Ini menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk kembali menunjukkan kepada dunia bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang memperkuat bangsa,” jelasnya.
Menurut Prabu, Kementerian Kominfo juga mencermati percakapan publik di media sosial yang berlangsung sangat positif. Masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang secara aktif menyebarkan pesan-pesan toleransi dan persaudaraan melalui platform digital seperti Twitter, Instagram, dan Facebook.
“Ruang percakapan di media sosial menjadi wadah harmonis di mana masyarakat Indonesia menunjukkan rasa hormat dan persatuan, khususnya dalam menyambut kunjungan Paus Fransiskus. Ini cermin kedewasaan digital masyarakat kita, di mana teknologi dimanfaatkan untuk mempererat tali persaudaraan, bukannya memecah belah,” kata Dirjen IKP Kominfo.
Oleh karena itu, ia mendorong agar narasi positif seperti ini terus berlanjut, sehingga citra Indonesia sebagai bangsa yang toleran dan ramah semakin kuat di mata dunia.
“Mari kita pertahankan semangat ini untuk terus menjaga keberagaman sebagai kekuatan bangsa. Indonesia dikenal dengan keramahannya, dan itu tercermin dari cara kita menyambut tamu-tamu besar dunia, seperti Paus Fransiskus,” pungkas Prabunindya Revta Revolusi.