- Oleh Dian Thenniarti
- Jumat, 22 November 2024 | 07:08 WIB
: Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Pemimpin Takhta Suci Vatikan Sri Paus Fransiskus (kedua kiri) didampingi Staf Dikasteri untuk Dialog Antar-Agama Takhta Suci Vatikan Romo Markus Solo Kewuta (kedua kanan) bersiap melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Pertemuan tersebut membahas hubungan bilateral Indonesia dan Vatikan sekaligus membahas isu-isu global, khususnya perdamaian dunia. ANTARA FOTO/Ganda Pambudi/hma/rwa.
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Rabu, 4 September 2024 | 17:43 WIB - Redaktur: Untung S - 509
Jakarta, InfoPublik — Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, sedang melakukan kunjungan apostolik di Indonesia 3-6 September 2024 untuk menyebarkan pesan perdamaian dan mewujudkan persatuan di tengah keragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Kunjungan itu dimulai sejak Selasa, 3 September 2024.
Paus Fransiskus memuji Indonesia sebagai negara dengan keragaman yang sangat besar dan mengapresiasi bagaimana bangsa ini berhasil menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis di tengah perbedaan.
Presiden Joko Widodo, dalam sambutan resminya di Istana Negara, menyatakan bahwa Indonesia, sebagai negara yang memiliki banyak perbedaan suku, agama, ras, dan budaya, tetap dapat hidup berdampingan dengan damai karena Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pedoman.
“Perbedaan adalah anugerah, dan toleransi adalah pupuk bagi persatuan dan perdamaian sebagai sebuah bangsa. Indonesia sangat beruntung memiliki Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, yang memungkinkan masyarakatnya hidup rukun berdampingan. Semangat perdamaian dan toleransi inilah yang ingin Indonesia dan Vatikan sebarkan ke dunia, terutama di tengah situasi global yang semakin bergejolak,” ujar Presiden Jokowi, sebagaimana dikutip dari Setkab.go.id pada Rabu (4/9/2024).
Presiden juga menyambut dengan hangat kehadiran Paus Fransiskus yang membawa misi perdamaian dunia, khususnya yang dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan di Indonesia.
“Negara kita, Indonesia, menyambut dengan penuh kegembiraan dan kehormatan atas kedatangan Yang Teramat Mulia Bapa Suci Paus Fransiskus. Saya mendengar bahwa ini adalah penerbangan terpanjang yang Sri Paus lakukan. Terima kasih Bapa Suci telah bersedia memenuhi undangan kami untuk mengunjungi Indonesia,” ucap Presiden.
Persatuan, menurut Presiden, adalah bentuk implementasi nasionalisme yang diaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama di tengah banyaknya perbedaan. Indonesia memandang keberagaman sebagai anugerah yang harus disyukuri, bukan sebagai masalah. Kehadiran Paus Fransiskus diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana toleransi dan persatuan dijalankan di tengah keragaman.
Paus Fransiskus dijadwalkan melakukan berbagai kegiatan selama kunjungan apostoliknya di Indonesia hingga 6 September 2024. Selain di Indonesia, Paus Fransiskus juga akan mengunjungi negara-negara Asia Pasifik lainnya seperti Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.