- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 27 November 2024 | 14:07 WIB
Jakarta, InfoPublik – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam mendorong pengembangan talenta muda Indonesia melalui Program Beasiswa Riset. Program itu dirancang untuk mendukung mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di berbagai jenjang pendidikan, serta berkontribusi pada pengembangan riset nasional.
Dalam siaran pers yang diterima pada Rabu (28/8/2024), Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menekankan pentingnya sinergi antara BAZNAS dan BRIN dalam mengelola dan mengembangkan talenta riset nasional, khususnya bagi generasi muda. "Program beasiswa riset itu sangat relevan dengan peran BRIN sebagai pengelola program manajemen talenta nasional di bidang riset dan inovasi, termasuk dalam ekosistem riset di perguruan tinggi," ujar Handoko saat peluncuran Program Beasiswa Riset di Gedung BAZNAS, Selasa (27/8/2024).
Handoko menjelaskan bahwa program manajemen talenta nasional yang dikembangkan pemerintah memiliki tiga fokus utama, yaitu olahraga yang dikelola oleh Kemenpora, seni budaya di bawah Kemendikbud, serta riset dan inovasi yang menjadi tanggung jawab BRIN. Ia menambahkan bahwa sejak awal 2022, BRIN telah mengembangkan berbagai skema pendukung untuk mahasiswa, mulai dari tahap tugas akhir hingga pascadoktoral.
"Kami di BRIN telah menyediakan skema yang memungkinkan mahasiswa dari S-1 hingga pascadoktoral melanjutkan studi tanpa jeda. Ini penting untuk mendorong talenta muda dengan ide-ide inovatif agar dapat berkembang secara maksimal," tambahnya.
Kolaborasi antara BAZNAS dan BRIN juga dilihat sebagai langkah strategis untuk memberdayakan mustahiq atau penerima zakat. Handoko menyebut bahwa sinergi ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mendukung mereka yang berpotensi namun terbatas secara finansial. "Meskipun skema BRIN tidak hanya terbatas pada mustahiq, mereka yang memenuhi syarat tentu dapat ikut serta," jelas Handoko.
Handoko juga mengajak BAZNAS untuk mempererat kerja sama, khususnya melalui Deputi SDM Iptek BRIN yang memiliki berbagai skema dukungan studi. Setiap tahun, BRIN mendukung hampir 1.000 mahasiswa dari jenjang S-1 hingga S-3, dan Handoko melihat potensi untuk menggabungkan skema ini dengan program BAZNAS guna memberdayakan generasi muda yang kurang berkesempatan.
"Kami bisa menyasar anak-anak muda berbakat namun kurang berkesempatan, agar mereka dapat menjadi muzaqi masa depan yang berkontribusi bagi bangsa," ujar Handoko.
Ketua BAZNAS, Noor Achmad, menjelaskan bahwa peluncuran Program Beasiswa Riset ini bertujuan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat, khususnya para mustahiq. Sebanyak 150 beasiswa riset disediakan untuk jenjang S-1, S-2, S-3, serta penelitian umum.
"Terdapat 150 beasiswa riset yang kami sediakan, dengan rincian 50 beasiswa untuk S-1, S-2, dan sisanya untuk S-3 dan riset umum. Besaran dana yang diberikan bervariasi, mulai dari Rp5 juta hingga Rp30 juta, tergantung pada bidang riset yang dilakukan," kata Noor Achmad.
Dalam jangka panjang, BAZNAS berharap dapat menemukan dan mendukung mahasiswa berbakat yang memiliki semangat besar untuk berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat. Noor Achmad menyampaikan harapan bahwa suatu saat nanti, penerima beasiswa ini dapat meraih penghargaan internasional seperti Nobel, sebagai bagian dari komitmen untuk masa depan Indonesia.
Dengan peluncuran Program Beasiswa Riset itu, diharapkan semakin banyak masyarakat miskin yang dapat diberdayakan melalui inovasi dan riset, serta membawa perubahan signifikan dalam kehidupan mereka. Program itu merupakan langkah nyata untuk menciptakan ekosistem riset yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.