Ratusan Media Dunia Siap Liput Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia

: Wakil Koordinator Media Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Rm. Anthonius Gregorius Angelo Lalu. /Foto Istimewa/FMB9


Oleh Wandi, Senin, 26 Agustus 2024 | 17:59 WIB - Redaktur: Untung S - 274


Jakarta, InfoPublik - Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada awal September mendatang telah menjadi magnet bagi masyarakat dan media dunia. Sebanyak 703 media, mulai dari televisi hingga platform digital, dipastikan akan meliput rangkaian agenda bersejarah Paus Fransiskus di Indonesia.

Wakil Koordinator Media Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Romo (Rm) Anthonius Gregorius Angelo Lalu, mengungkapkan besarnya antusiasme para jurnalis untuk meliput kunjungan ini. Bahkan, jumlah media yang dijadwalkan hadir melebihi jumlah tamu undangan resmi, yang menunjukkan betapa pentingnya kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia bagi komunitas global.

“Ada banyak media yang mendaftar, kurang lebih 730 media dari seluruh dunia. Namun, kami hanya dapat menerima 635 media, ditambah 88 lainnya termasuk VAM media bawaan Vatican. Total ada sekitar 703 media yang akan meliput,” ujarnya dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema Kunjungan Paus Fransiskus: Simbol Persahabatan Lintas Agama, Senin (26/8/2024).

Antusiasme media ini menunjukkan betapa pentingnya kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia bagi komunitas global. Selain itu, kunjungan Paus yang membawa pesan perdamaian, persaudaraan, dan kasih universal ini juga dipandang sebagai momen penting, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Rm. Anthonius menambahkan bahwa salah satu agenda utama yang paling dinantikan dalam kunjungan Paus Fransiskus adalah Misa Kudus yang akan diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dan Stadion Madya, Senayan. Agenda ini juga telah menyedot minat besar dari umat Katolik di Indonesia, terbukti dari banyaknya orang yang masih ingin mendaftar meskipun pendaftaran telah ditutup.

“Pendaftaran Misa di GBK sudah ditutup, tapi banyak yang masih ingin mendaftar,” katanya.

Anthonius menjelaskan bahwa tema kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, yaitu ‘Iman, Persaudaraan, dan Belas Kasih,’ sangat relevan dengan semangat masyarakat Indonesia yang dikenal akan keramahannya.

Ia menekankan bahwa Paus Fransiskus sangat memahami dan menghargai keinginan masyarakat Indonesia untuk menjalin persaudaraan yang erat, meskipun tidak semua orang dapat hadir langsung di lokasi Misa Kudus di GBK.

“Mohon pengertian. Karena semuanya tidak bisa ditampung. Hadir maupun yang tidak hadir adalah umat yang dicintai oleh Paus,” ungkapnya.

Meski begitu, panitia kunjungan berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian Misa Kudus yang dipimpin Paus Fransiskus dapat diakses oleh semua orang, baik yang hadir langsung maupun yang mengikuti dari jauh.

“Kami sebisa mungkin akan meliput siaran Paus di semua tempat yang dikunjungi. Ini akan di-streaming-kan hingga ke seluruh dunia. Dengan demikian, seluruh umat di berbagai belahan dunia dapat merasakan kehadiran Paus Fransiskus dan mendengar pesannya meskipun tidak berada di lokasi,” katanya.

Lebih dari itu, dia melanjutkan, kunjungan Paus Fransiskus ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia betapa pentingnya nilai-nilai persaudaraan dan kerja sama antarumat beragama. Dengan perhatian yang begitu besar dari media internasional, Indonesia akan menjadi sorotan sebagai negara yang menjunjung tinggi keberagaman dan persatuan.

Hal ini sejalan dengan pesan yang selalu dibawa oleh Paus Fransiskus dalam setiap kunjungannya, yaitu pesan cinta kasih dan kemanusiaan.

“Semoga melalui liputan media, pesan-pesan Paus dapat menjangkau lebih banyak orang dan menginspirasi dunia untuk hidup dalam harmoni dan saling menghargai,” tutupnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wandi
  • Selasa, 29 Oktober 2024 | 22:08 WIB
Masjid Istiqlal Didorong Menjadi Pusat Peradaban Keumatan Dunia
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 15 Oktober 2024 | 06:50 WIB
1 Dekade Pemerintahan Jokowi, Papua tidak lagi Jadi Penonton Investasi
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 9 Oktober 2024 | 20:56 WIB
PEPARNAS XVII Solo, Ajang Seleksi Atlet Potensial untuk Event Internasional