- Oleh Putri
- Jumat, 29 November 2024 | 06:53 WIB
: Kepala BPOM Taruna Ikrar dan Ignasius Jonan/Foto: BPOM
Jakarta, InfoPublik - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, menekankan pentingnya memperkaya wawasan pimpinan BPOM untuk menunjukkan praktik kepemimpinan yang efektif. Hal ini disampaikan dalam kegiatan bertajuk Diskusi Strategi Kepemimpinan dan Manajemen SDM bersama Ignasius Jonan pada Rabu (21/8/2024), yang berfokus pada implementasi ekonomi sirkular.
Dalam keterangannya yang diterima InfoPublik, Kamis (22/8/2024), Taruna mengingatkan bahwa sebagai institusi pelayanan publik, BPOM harus menjalankan proses bisnisnya demi kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
"Kita memiliki fasilitas, soft skill, dan hard skill. Paradigma kita harus diubah, baik melalui shock culture atau perubahan kebiasaan, fokus pada apa yang BPOM perlu lakukan untuk membangun lembaga ini menjadi lebih baik dari hari kemarin," ujar Taruna.
Dalam konteks kepemimpinan, Taruna juga memperkenalkan konsep neuro-leadership. "Inti dari neuro-leadership adalah kepemimpinan berbasis otak yang sehat, baik secara organik maupun fungsional. Konsep ini akan diperkaya melalui diskusi hari ini, dengan materi dari Pak Jonan tentang manajerial yang baik," tambahnya.
Ekonomi sirkular adalah sistem ekonomi yang bertujuan untuk meminimalkan pemborosan dan memaksimalkan penggunaan kembali sumber daya. Konsep ini sangat relevan dalam industri obat dan makanan, karena memastikan keberlanjutan kehidupan di bumi.
Keberhasilan implementasi ekonomi sirkular sangat bergantung pada kepemimpinan dan manajemen sumber daya manusia (SDM) yang efektif. Diskusi ini membahas strategi kepemimpinan dan manajemen SDM dalam konteks implementasi ekonomi sirkular.
Ignasius Jonan menekankan bahwa implementasi ekonomi sirkular adalah upaya penting, terutama bagi BPOM yang memiliki tanggung jawab besar dalam kebijakan dan regulasi pengawasan obat dan makanan.
"Sebagai lembaga pelayanan publik, setiap izin atau kebijakan yang dikeluarkan BPOM harus mengutamakan kepentingan rakyat sebagai konsumen," kata Jonan.
Jonan juga menyatakan bahwa untuk mengimplementasikan ekonomi sirkular dalam proses bisnis BPOM, perubahan harus dimulai dari pribadi setiap pegawai. "Ekonomi sirkular dimulai dari diri sendiri dan dari sikap. BPOM dapat mendorong agar menjadi lembaga terdepan dalam menerapkan ekonomi sirkular di industri obat dan makanan," jelas Jonan.
Ia juga menekankan pentingnya perubahan paradigma bagi pimpinan dan seluruh jajaran BPOM untuk mempercepat perubahan positif dan inovatif dalam kepemimpinan serta manajemen SDM di bidang pengawasan obat dan makanan dalam kerangka ekonomi sirkular.