Menag Apresiasi Keberhasilan Program Keluarga Maslahat GKMNU

: Menag saat acara Rakernas GKMNU, Jakart (9/8/2024). /Foto Istimewa Humas/ Kemenag


Oleh Wandi, Minggu, 11 Agustus 2024 | 07:19 WIB - Redaktur: Untung S - 234


Jakarta, InfoPublik - Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan program-program Keluarga Maslahat yang digagas oleh Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) dan Kementerian Agama RI.

Menurutnya, salah satu faktor utama kesuksesan program ini adalah keterlibatan aktif masyarakat.

"Keberhasilan GKMNU ini melibatkan semua elemen, baik PBNU, Muslimat, Ansor, IPNU, IPPNU, dan Kemenag yang menjadi tulang punggung gerakan ini. Bahkan, di beberapa kasus, masyarakat desa juga berperan aktif. Dengan keterlibatan ini, program dapat berjalan baik meski dengan anggaran terbatas," ujar Menag saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) GKMNU di Jakarta, Jumat (9/8/2024).

Gus Men, sapaan akrab Yaqut, menekankan bahwa GKMNU merupakan inisiatif strategis yang dirancang untuk membawa perubahan positif, terutama di lapisan masyarakat paling bawah, yakni desa-desa.

"GKMNU bertujuan menciptakan keluarga yang maslahat, yang mampu memberikan manfaat tidak hanya bagi anggota keluarganya sendiri tetapi juga bagi masyarakat luas," tambahnya.

Sejak mulai beroperasi pada tahun 2022, GKMNU telah aktif dalam berbagai gerakan di masyarakat, meskipun penyebarannya masih terbatas di beberapa provinsi. Menag juga mengungkapkan rencana untuk memperluas jangkauan program ini agar lebih banyak masyarakat yang dapat merasakannya.

"Kami akan segera meluncurkan GKMNU di beberapa tempat lainnya setelah Rakernas ini, termasuk di Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, NTB, dan Sulawesi Selatan," ungkapnya.

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menyebut GKMNU sebagai gagasan paradigmatik yang menandai kehadiran NU di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Ia berharap gerakan ini dapat berkembang lebih luas dan bekerja sama dengan berbagai instansi, bahkan hingga tingkat internasional.

"Bekerja sama dengan Kemenag adalah langkah awal. Saya harap gerakan ini bisa diperluas ke berbagai instansi, karena semua terkait dengan keluarga. Kalau bisa, kita bawa ini ke tingkat internasional, karena ini agenda strategis," tutup Gus Yahya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Senin, 22 Juli 2024 | 15:24 WIB
Kominfo - PBNU Kolaborasi Cetak Pemimpin Digital Kompeten
  • Oleh Wandi
  • Minggu, 10 Maret 2024 | 20:57 WIB
PBNU: 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa 12 Maret 2024
  • Oleh MC KAB WONOSOBO
  • Selasa, 23 Januari 2024 | 17:31 WIB
Jokowi: IPNU dan Santri Harus Menjadi Contoh Generasi Muda
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 19 Januari 2024 | 12:59 WIB
Menkominfo Ajak Warga NU Jaga Jempol untuk Cegah Hoaks
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 19 Januari 2024 | 06:46 WIB
Transformasi Digitali NU akan Wujudkan Indonesia Digital
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 19 Januari 2024 | 07:01 WIB
Ini Tiga Klaster Kerja Sama Digitalisasi Kominfo dan PBNU
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 19 Januari 2024 | 08:02 WIB
Kominfo - PBNU akan Kembangkan Kerja Sama Transformasi Digital