Badan Bahasa Tingkatkan Kompetensi Humas dan Pengelola Media Sosial dalam Konsolidasi Kehumasan 2024

Jakarta, InfoPublik – Dalam era digital saat ini, peran kehumasan dan pengelolaan media sosial menjadi kunci utama dalam membangun dan mempertahankan citra serta reputasi sebuah organisasi. Menyadari pentingnya kedua aspek ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menyelenggarakan Lokakarya Pengelolaan Media Sosial di Lingkungan Badan Bahasa dalam Rangka Konsolidasi Kehumasan Tahun 2024.

Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tim pengelola media sosial dan memperkuat kolaborasi antara tim humas pusat, UPT, dan Duta Bahasa di 30 provinsi.

Menurut keterangan tertulis yang diterima InfoPublik pada Jumat (9/8/2024), Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menekankan pentingnya media sosial dalam mendukung program-program instansi pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi non-profit, maupun perusahaan swasta. Media sosial memungkinkan instansi menjangkau audiens yang lebih luas dengan biaya yang relatif rendah dan menyediakan saluran langsung untuk berinteraksi dengan publik.

“Melalui platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya, media sosial menyediakan saluran untuk berinteraksi langsung dengan publik, menerima umpan balik, menjawab pertanyaan, dan membangun hubungan yang lebih erat dengan masyarakat. Keterlibatan publik ini penting untuk meningkatkan partisipasi dalam program-program instansi,” ujar Hafidz.

Hafidz juga menambahkan bahwa media sosial memungkinkan instansi untuk menyebarkan informasi mengenai program atau inisiatif baru dengan cepat, yang sangat berguna dalam situasi yang membutuhkan respons cepat, seperti kampanye kesehatan masyarakat atau program bantuan darurat.

Untuk mendukung peningkatan mutu layanan informasi publik, Badan Bahasa secara berkala memberikan peningkatan kompetensi kepada SDM di lingkungan Badan Bahasa, khususnya dalam kehumasan dan pengelolaan media sosial. Melalui lokakarya ini, staf pengelola media sosial diharapkan dapat memahami berbagai aspek penting, seperti pengelolaan media sosial, penggunaan mobile journalism, teknik videografi, fotografi jurnalistik, serta strategi kampanye dan promosi yang efektif dan efisien.

Lokakarya ini juga menjadi wadah bagi para peserta untuk berdiskusi dan mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan media sosial tahun sebelumnya. Selain itu, perencanaan promosi di berbagai platform seperti media cetak, media elektronik, media luar ruang, dan media sosial juga menjadi fokus kegiatan ini.

Narasumber dalam kegiatan ini termasuk Johandi Rafnik, seorang Konten Kreator yang mengetengahkan materi tentang Mobile Journalism; M. Ilham Fauzi, Praktisi Media Sosial yang membahas strategi perencanaan dan promosi konten; serta Andika Wahyu Widyantoro, yang mengajarkan teknik-teknik fotografi jurnalistik.

Peserta lokakarya ini terdiri dari Sekretariat Badan Bahasa, kontributor konten dari KKLP, Tim Humas Balai/Kantor Bahasa, dan Duta Bahasa dari 30 provinsi. Hafidz berharap kegiatan ini dapat membekali peserta dengan ilmu kehumasan dan publikasi yang mumpuni, serta memperkuat kolaborasi dan sinergi dalam pelaksanaan strategi komunikasi, kampanye produk, layanan, dan program Badan Bahasa melalui berbagai platform media.

“Saya berharap para peserta mendapatkan ilmu kehumasan dan publikasi yang mumpuni, serta terjalin kolaborasi dan sinergi antara tim humas pusat, UPT, dan Duta Bahasa dalam pelaksanaan strategi komunikasi, kampanye produk, layanan, dan program Badan Bahasa, UPT, dan Duta Bahasa melalui media grup WhatsApp,” tutup Hafidz.