Gelar Pertemuan Bilateral, Kemnaker dan OECD Pererat Kolaborasi Ketenagakerjaan

: Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi saat bertemu dengan Deputy Secretary General OECD Yoshiki Takeuchi di Fortaleza, Brazil pada Rabu (24/7/2024)/Foto : Biro Humas Kemnaker


Oleh Farizzy Adhy Rachman, Kamis, 25 Juli 2024 | 17:04 WIB - Redaktur: Untung S - 190


Jakarta, InfoPublik - Di sela-sela Pertemuan G20 Employment Working Group (EWG) Presidensi Brazil, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi selaku Ketua Delegasi melakukan pertemuan bilateral dengan Deputy Secretary General Organization of Economic Co-operation and Development (OECD) Yoshiki Takeuchi di Fortaleza, Brazil pada Rabu (24/7/2024).

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mempererat kolaborasi dalam menyempurnakan kebijakan pasar kerja, meningkatkan keterampilan tenaga kerja, mendorong peluang kerja yang berkelanjutan, dan meningkatkan kehidupan kerja yang layak bagi pekerja.

Dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Kamis (25/7/2024), Anwar Sanusi menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut pihaknya menyampaikan beberapa hal penting yang ingin dibahas dan dikerjakan bersama dengan OECD. 

Pertama, Pemerintah Indonesia melalui Kemnaker ingin berkolaborasi dengan OECD untuk mengembangkan metode perencanaan dan pembinaan sumber daya manusia, baik secara makro maupun mikro. 

Kedua, Kemnaker ingin membangun metode untuk mengumpulkan informasi dari pasar tenaga kerja terkait dengan komposisinya. Indonesia dengan potensi demografi yang dimilikinya, dan populasi usia produktif yang sangat besar, menyadari perlunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia, terutama dalam menghadapi perubahan teknologi dan transisi hijau. 

"Oleh karena itu, kami berharap dapat belajar dari pengalaman OECD dalam hal pelatihan, pengembangan keterampilan, dan perencanaan pasar tenaga kerja," ucap Anwar Sanusi.

Sekjen Kemnaker itu menuturkan bahwa pihak OECD menyambut baik proses aksesi Indonesia dan berkomitmen untuk bekerja sama secara intensif. OECD akan mengirimkan pertanyaan statistik dan kebijakan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan, serta melakukan misi ke Indonesia untuk bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan. 

OECD sendiri menawarkan berbagi praktik terbaik dari negara-negara anggotanya, terutama terkait dengan sistem pensiun, pelatihan vokasional, dan transisi teknologi. 

"Kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan kerja sama yang erat dalam upaya memajukan pasar tenaga kerja Indonesia," ucapnya.

Sebagai informasi, bersama dengan Argentina, Indonesia telah diterima sebagai negara aksesi OECD dalam OECD Ministerial Council Meeting (MCM) pada 2-3 Mei 2024 di Paris, Perancis. 

Keterlibatan Indonesia dalam OECD diharapkan akan membawa dampak ekonomi positif bagi Indonesia melalui peningkatan investasi dan adopsi praktik terbaik global, serta memperkuat posisi Indonesia dalam perekonomian Internasional.

Meski demikian, Indonesia masih harus berproses untuk menjadi negara anggota OECD, serta berharap dapat memberikan dukungan yang maksimal kepada Indonesia dengan memberikan dukungan pada akses data dan informasi, pertukaran praktik terbaik, penguatan kerja sama Internasional, dukungan reformasi ketenagakerjaan, dan peningkatan pelindungan pekerja.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Selasa, 12 November 2024 | 17:24 WIB
Marty Natalegawa: Indonesia Harus Berpengaruh di Keanggotaan BRICS
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Selasa, 12 November 2024 | 05:49 WIB
Sinergi Pemkot Padang dan BPJS Ketenagakerjaan untuk Kesejahteraan Pekerja
  • Oleh Isma
  • Sabtu, 9 November 2024 | 09:57 WIB
OJK dan OECD Tingkatkan Kemitraan untuk Edukasi Keuangan Global
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 8 November 2024 | 11:44 WIB
Wamenaker Bertemu Serikat Pekerja, Tegaskan Komitmen untuk Kesejahteraan Buruh