- Oleh MC KAB TEMANGGUNG
- Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:23 WIB
: Walikota Jakarta Timur, M.Anwar saat mengisi MPLS di SMA Negeri 61 Jakarta/ foto: Humas DKI Jakarta
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Selasa, 9 Juli 2024 | 05:55 WIB - Redaktur: Untung S - 349
Jakarta, InfoPublik - Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, menegaskan pentingnya menghentikan kekerasan dan perundungan (bullying) di kalangan siswa-siswi di wilayah Jakarta Timur, terutama terhadap siswa baru.
Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru di SMAN 61 Jakarta, Jalan Taruna Pahlawan Revolusi, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Senin (8/7/2024).
"Kita harapkan tidak ada lagi bullying di seluruh sekolah di Jakarta Timur. SMAN 61 ini akan menjadi pilot project atau percontohan," kata Anwar, dikutip dari siaran pers Pemprov DKI Jakarta pada Senin (8/7/2024).
Anwar mengapresiasi pihak sekolah yang menyelenggarakan MPLS dengan tema sosialisasi "Stop Bullying, Kita Semua Adalah Teman" kepada semua siswa, baik siswa baru maupun siswa lama (kelas XI dan XII) di lapangan sekolah. Komitmen ini diwujudkan dengan menempelkan stiker "Stop Bullying" di meja-meja sekolah.
"Siswa yang melakukan tindak kekerasan dan bullying akan ditindak tegas. Saya juga mengingatkan guru dan kepala sekolah agar segera memanggil siswa yang menunjukkan perilaku tidak baik," ujar Anwar.
"Siswa yang memiliki perilaku tidak baik harus segera dipanggil, diajak bicara, jangan sampai masalah ini berkembang. Pastikan anak-anak yang bersekolah di sini sehat secara fisik dan mental sehingga dapat belajar dengan baik, sesuai komitmen untuk menjaga kualitas anak dan menjadi kota layak anak," tambahnya.
Meriel Noelni, siswa kelas XII SMAN 61 Jakarta, menyatakan bahwa sosialisasi dan penempelan stiker "Stop Bullying" sudah dilakukan sejak ia menjadi siswa di sekolah tersebut.
"Saya bersyukur dengan adanya kegiatan sosialisasi dan penempelan stiker ini. Ini adalah cara efektif untuk mencegah siswa melakukan kekerasan dan bullying, khususnya kepada adik kelas," kata Meriel.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi situs resmi kami atau mengikuti media sosial kami untuk pembaruan terkini tentang inisiatif anti-bullying di Jakarta Timur.