Waka BRIN Harap JWG Indonesia-Prancis Mampu Jawab Tantangan Global

: akil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Amarulla Octavian pada pembukaan Joint Working Group (JWG)/ foto: BRIN


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Rabu, 3 Juli 2024 | 21:15 WIB - Redaktur: Untung S - 177


Jakarta, InfoPublik – Joint Working Group (JWG) Indonesia-Prancis ke-13 yang terselenggara di Indonesia, diharapkan mampu untuk menjawab berbagai tantangan global yang ada. Acara tersebut berlangsung di di Graha Unesa Surabaya pada Rabu (3/7/2024).

Berdasarkan keterangan tertulis dari www.brin.go.id pada Rabu (3/7/2024), Harapan itu dilatarbelakangi dari adanya kemajuan riset dan inovasi di Indonesia yang mengalami perubahan positif dalam tiga tahun terakhir. Perubahan itu terlihat dari infrastruktur penelitian yang semakin meningkat, baik kualitas maupun kuantitas.

Hal itu disampaikan Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Amarulla Octavian pada pembukaan Joint Working Group (JWG). Pada kesempatan tersebut, Amarulla menyatakan komitmen BRIN dan pemerintah Prancis dalam pendanaan penelitian bersama yang akan diluncurkan tahun ini.

"Melalui program pendanaan bersama ini, kita mampu mendorong inovasi yang menjawab tantangan global," ujar Amarulla.

Amarulla menyebutkan pentingnya kolaborasi dalam bidang pendidikan tinggi, riset, dan inovasi antara Indonesia dan Prancis. Ia menyebutkan bahwa JWG Indonesia - Prancis merupakan kesempatan emas bagi kedua negara untuk memperkuat kolaborasi di bidang pendidikan dan penelitian. 

Terlebih, Indonesia dan Perancis telah menjalin dan menerapkan hubungan yang lebih erat selama bertahun-tahun. Hal itu terutama adanya kesamaan nilai, visi, dan misi dalam meningkatkan penelitian dan inovasi sejak 2017 melalui penandatanganan kerja sama kedua negara.

Amarulla juga menjelaskan bahwa pengelolaan pendanaan penelitian yang kini diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia dapat dimanfaatkan oleh seluruh peneliti, baik dari pemerintah, universitas, maupun swasta.

"BRIN terbuka untuk berkolaborasi dalam bidang penelitian bersama yang luas, pertukaran antar masyarakat, kerja sama transfer teknologi, berbagi fasilitas penelitian, pencocokan pendanaan penelitian, peningkatan sumber daya manusia melalui peningkatan kapasitas, dan tentunya kerjasama kewirausahaan," ujarnya.

Pada sisi lain, Amarulla juga menyampaikan BRIN juga terus mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia peneliti, baik internal BRIN maupun eksternal melalui program mobilitas, termasuk program mobilitas peneliti seperti antara lain postdoctoral dan Visiting Fellowship serta program Degree by Research.

"Saat ini, ada tiga orang peneliti BRIN yang sedang menempuh pendidikan doktoral di Politeknik Universitas Terdepan. Ketiga peneliti ini berasal dari Bidang Teknologi Komunikasi dan Sistem Intelijen, Bidang Pengendalian Otomatis, dan Bidang Mikroelektronika dan Material," ujar Amarulla.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa BRIN dan Institut de Recherche pour le Développement (IRD) telah berhasil meningkatkan kapasitas melalui platform kolaborasi penelitian.

"Platform ini telah mendorong kerja sama ilmiah antara Indonesia dan Prancis, serta meningkatkan kapasitas penelitian untuk mengatasi tantangan global terkait keanekaragaman hayati laut," katanya.

Amarulla juga berharap agar kelompok kerja bersama ke-13 ini dapat menjadi momentum besar dalam memajukan kerja sama kita, khususnya di bidang pendidikan dan penelitian, sehingga mempererat hubungan bilateral kedua negara. Pembukaan Joint Working Group Indonesia-Prancis ke-13 ini dihadiri oleh berbagai lembaga penelitian dan pengembangan serta perguruan tinggi dari kedua negara, yang diharapkan dapat semakin memperkuat kolaborasi dalam bidang riset dan inovasi.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti, turut menyampaikan dengan mengingatkan kembali pentingnya kesadaran terhadap risiko global yang dihadapi manusia saat ini.

Dalam sambutannya pada pembukaan Kelompok Kerja Bersama (JWG) Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Inovasi Indonesia-Prancis ke-13, Suharti menyoroti hasil Laporan Risiko Global Forum Ekonomi Dunia yang diterbitkan awal tahun ini.

Laporan tersebut, menyebutkan tiga risiko global teratas yang akan dihadapi manusia hingga 10 tahun ke depan. Pertama, kejadian cuaca ekstrem. Kedua, perubahan kritis pada sistem bumi. Dan ketiga, hilangnya keanekaragaman hayati dan runtuhnya ekosistem. 

"Kami ingin memastikan bahwa kami memikirkan tujuan tersebut untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang. Dengan mendidik generasi muda kita di kampus, dengan bekerja keras untuk menyediakan alat-alat hebat dalam penelitian sains guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita, dengan mengeksplorasi hal-hal yang belum diketahui, dan akhirnya menunjukkan inovasi kepada kita," ujar Suhartini.

Pada kesempatan tersebut, Suharti mengajak semua pihak untuk memanfaatkan forum JWG ini sebagai momentum untuk berkomunikasi, mempresentasikan inisiatif, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

"Saya ingin sekali lagi mengajak Anda untuk menggunakan momentum kelompok kerja bersama ini untuk berkomunikasi, mempresentasikan inisiatif Anda, bekerja dan membuat rencana bersama, bekerja sama berdasarkan keahlian Anda, merumuskan kolaborasi khusus untuk memajukan dan memberikan dampak yang lebih tinggi sektor pendidikan, penelitian, dan inovasi menuju pengembangan masa depan yang berkelanjutan serta kesejahteraan individu bangsa kita," ujarnya.

Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone turut menyampaikan, bahwa hubungan antara Prancis dan Indonesia menguat dengan sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir.

"Pengembangan kerja sama bilateral kami merupakan prioritas pemerintah Prancis, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, serta pertukaran antar masyarakat," ujar Fabien.

Penone menekankan pentingnya kemitraan dalam mempererat kerja sama antara kedua negara. "Kemitraan ini akan didasarkan pada prioritas utama pemerintah Indonesia sebagaimana tertuang dalam Visi Indonesia Emas 2045. Saya sangat senang melihat bahwa prioritas-prioritas ini tercermin dengan baik dalam agenda kerja sama kelompok kerja ini," ujarnya.

Penone juga menyoroti beberapa inisiatif konkrit yang telah dilakukan, seperti dukungan program perhotelan dan gastronomi untuk melatih para pelatih di SMT, serta perjanjian beasiswa yang didanai bersama dengan LPDP untuk program master di Prancis.

"Di bidang penelitian, kami memiliki beberapa kolaborasi yang telah berjalan selama beberapa dekade, seperti di bidang arkeologi, geofisika, pertanian, atau vulkanologi. Kami sangat terlibat dalam ekonomi hijau dan biru," ujar Penone, ia juga menambahkan bahwa kolaborasi tersebut telah membuahkan hasil nyata.

Penone juga mengumumkan kedatangan misi ke Indonesia oleh Presiden CNRS, Antoine Petit, sebagai tanda kuatnya kerja sama bilateral dalam penelitian. "Dia akan datang pada akhir bulan ini," katanya.

Sebagai penutup, Penone menekankan pentingnya jaringan alumni dalam memperkuat kerja sama bilateral. "Setiap bulan saya menyelenggarakan pertemuan tematik di kediaman di Jakarta untuk mengumpulkan mahasiswa atau peneliti. Mereka adalah duta terbaik kerja sama bilateral kita," pungkasnya.

Sebagi informasi, Joint Working Grup Indonesia-Prancis pada 2024 memiliki tema "Membina Kemitraan Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Inovasi Indonesia-Prancis untuk Masa Depan yang Maju dan Berkelanjutan". Acara itu dihadiri oleh lebih dari 370 delegasi dan peserta pameran dari Prancis dan Indonesia. Terdapat 70 stan pameran yang mewakili 6 kementerian dan lembaga pemerintah serta 110 lembaga pendidikan tinggi dan penelitian dari kedua negara.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 4 Juli 2024 | 15:18 WIB
BRIN dan BPOM Manfaatkan AI untuk Pengawasan Pre-Market Pangan Olahan
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 4 Juli 2024 | 15:17 WIB
BRIN Paparkan Penemuan Lukisan Tertua yang Terpublikasi di Jurnal Internasional
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 4 Juli 2024 | 11:15 WIB
Incar Blok Baru, PT Pertamina Internasional EP Ekspansi ke Timur Tengah
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 4 Juli 2024 | 10:19 WIB
Tim Peneliti BRIN Temukan Lukisan Gua Tertua di Indonesia
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Rabu, 3 Juli 2024 | 20:37 WIB
Kemendikbudristek Selenggarakan Joint Working Group RI-Prancis ke-13
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 3 Juli 2024 | 20:28 WIB
Indonesia Siap Selenggarakan STS Forum ASEAN-Japan Workshop ke-9 2025