BRIN Hasilkan Riset Smart Magnetic CADR untuk Kembangkan Alutsista

: Humas BRIN pada Kamis (21/3/2024), BRIN bersama PT. Pindad, dan PT Sigma Utama melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama CADR/ foto: Humas BRIN


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Kamis, 21 Maret 2024 | 22:10 WIB - Redaktur: Untung S - 175


Jakarta, InfoPublik - Aplikasi bahan smart magnetic yang digunakan sebagai pigmen Cat Antideteksi Radar (CADR) telah berhasil dikembangkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Material Maju (PRMM), untuk mendukung perkembangan riset dan inovasi terkait alat utama sistem senjata (alutsista).

Dikutip dari berita Humas BRIN pada Kamis (21/3/2024), BRIN bersama PT Pindad dan PT Sigma Utama melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama CADR, untuk mengembangkan riset dan inovasi terkait alutsista yang menggunakan aplikasi bahan smart magnetic.

Kepala PRMM BRIN, Wahyu Bambang Widayatno, mengatakan terjalinnya kerja sama yang bermitra dengan industri, dapat mengetahui sejauh mana kebutuhan dan permasalahan, dari proses pembuatan hingga ke penjualan. Hal itu bisa dibawa ke ranah riset di level laboratorium.

"Bagaimana hasil-hasil riset itu bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya mendorong para periset untuk kolaborasi dengan industri,” kata Wahyu.

Ia juga selalu konsisten untuk mendorong para periset supaya bisa mengembangkan hasil riset dan inovasi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

Direktur Utama PT. Sigma Utama, Benny F Simanjuntak, mengharapkan supaya kerja sama antara CADR bisa memberikan nilai tambah untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan Indonesia, serta, pihaknya juga melakukan riset terkait solar panel. “Dalam hal ini, cat yang digunakan pada CADR juga bisa berfungsi sebagai solar panel,” ujar Benny.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT. Pindad, Sigit P. Santosa, menyampaikan, bahwa semua pihak memiliki peran penting untuk  terlibat bersama sama menjalankan strategi khusus melalui pengembangan smart magnetic ini, sehingga kerja sama yang telah disepakati bisa diterapkan dan menjadi prioritas khusus.

“Kerja sama riset itu menjadi capaian luar biasa yang akan menjadi teaching lab dari masing-masing periset yang juga langsung masuk hilirisasi, industri kemitraan, serta dukungan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP),” ujar Sigit.

Direktur Fasilitas Riset LPDP, Wisnu Sardjono Soenarso, turut mengutarakan pendapatnya bahwa untuk menyeimbangkan teori juga harus diimplementasikan melalui kegiatan riset untuk menunjang berbagai sektor seperti industri dan lainnya.

“Kalau hanya untuk knowledge saja itu sulit bagi perindustrian yang mau commit untuk hilirisasi. Dana penelitian itu selalu ada, tinggal kita bagaimana mencari sumbernya itu dari mana,” ujar Sardjono.

Ia juga berharap dengan adanya kerja sama tersebut, semoga menghasilkan sumber daya manusia yang bisa memaksimalkan suatu pekerjaan dan mampu mengolah resiko yang ada.

“Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, artinya kita akan memiliki berbagai sumber daya yang bisa digunakan secara optimum dan bersama-sama mengelola risiko,” ujarnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 30 September 2024 | 13:55 WIB
BRIN - LPDP Gelontorkan Rp430 Miliar untuk Program Riset dan Inovasi Indonesia Maju 2024
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 26 September 2024 | 14:00 WIB
Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024 Dorong Digitalisasi UMKM di Lombok
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 23 September 2024 | 13:13 WIB
Pemprov Jakarta Konsisten Gencarkan Uji Coba MBG, Distribusikan 5.389 Paket untuk Siswa
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 20 September 2024 | 19:59 WIB
Pj Gubernur Jakarta Pastikan Menu Makanan Bergizi Gratis Beragam dan Disukai Siswa Sekolah
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 19 September 2024 | 00:11 WIB
Pertamina Optimistis Kembangkan Sustainable Aviation Fuel di Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 17 September 2024 | 15:51 WIB
Trade Expo Indonesia 2024 Siap Tingkatkan Transaksi Ekspor melalui B2B
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 17 September 2024 | 15:37 WIB
Penerapan SNI S.M.A.R.T Diharapkan Tingkatkan Kualitas Fasilitas Kesehatan di Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 17 September 2024 | 15:34 WIB
INAHEF 2024: Meningkatkan Kualitas Fasilitas Layanan Kesehatan di Indonesia