- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Senin, 30 September 2024 | 13:55 WIB
: Penandatanganan nota kesepahaman antara BRIN denganIndian Space Research Organisation (ISRO) sebagai bentuk kerja sama Indonesia dengan India untuk memperkuat pengembangan teknologi keantariksaan/ foto: Humas BRIN
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Rabu, 20 Maret 2024 | 14:33 WIB - Redaktur: Untung S - 186
Jakarta, InfoPublik - Perkuat pengembangan teknologi keantariksaan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sepakat bekerja sama dengan Indian Space Research Organisation (ISRO) dari India melalui penandatanganan nota kesepahaman, salah satu poin penting adalah pengoptimalan pemanfaatan stasiun Biak Papua.
Kepala BRIN, Laksana, Tri Handoko, menyampaikan teknologi keantariksaan dapat memberikan manfaat bagi berbagai sektor, seperti telekomunikasi dan penginderaan jarak jauh. Hal tersebut akan menjadi teknologi kunci di masa depan, sehingga mampu dimanfaatkan oleh industri dan start up untuk mengembangkan industrinya.
"Kalau kita sudah memiliki konstelasi satelit penginderaan jauh, kita akan membuka peluang bagi para start up untuk memanfaatkan berbagai platform. Untuk berbagai kebutuhan yang berbasis pada citra satelit, jadi banyak sekali peluang yang terbuka. Termasuk bagi mahasiswa juga yang akan berkarier di bidang space engineering, elektronik, instrumentasi, dsbnya. Kita ingin memperkuat industri luar angkasa juga, itu sebabnya kami membuka peluang kerja sama juga dengan berbagai mitra industri di dalam negeri," ujar Handoko sebagaimana dikutip dari Humas BRIN pada Rabu (20/3/2024).
Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, menyampaikan bahwa kerja sama antara Indonesia dengan India melalui ISRO adalah sebuah langkah kuat untuk mewujudkan kemajuan dalam penjelajahan luar angkasa atau keantariksaan.
"Kami sangat menghargai kerja sama yang telah dilakukan India dan BRIN, kerja sama yang telah dirintis sejak 2017 hingga saat ini, dan mengalami penguatan beberapa kali di bidang antariksa. India juga sangat mendorong kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi untuk memanfaat fasilitas ini. Selain itu juga membuka peluang riset bersama,” ujar Sandeep.
Kepala Organisasi Riset dan Penerbangan Antariksa BRIN, Robertus Heru Triharjanto, mengatakan bahwa terdapat 20 armada yang dikendalikan oleh India dari Biak Papua. Hal ini yang akan memberikan jembatan kepada Indonesia untuk belajar dan memahami serta menjadi supply chain industry keantariksaan global.
Kesepakatan kerja sama BRIN dan India melalui penandatanganan MoU pada Selasa 19 Maret 2024 merupakan implementasi kerja sama yang telah dilakukan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Hal demikian akan direncanakan peluncuran satelit Lapan A4/NEO-1 pada Oktober 2024 dengan pertimbangan kesiapan yang tengah disiapkan atau paling cepat selesai di awal semester 2024, dengan pertimbangan situasi politik Indonesia.