- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 19 November 2024 | 01:00 WIB
: Kepala BIG Muh Aris Marfai dalam peluncuran aplikasi SWM di Cibinong, Provinsi Jawa Barat (dok BIG)
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 15 Maret 2024 | 05:28 WIB - Redaktur: Untung S - 323
Jakarta, InfoPublik – Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Universitas Indonesia (UI) bersinergi merilis aplikasi Shallow Water Mapper (SWM) yang memanfaatkan data satelit untuk pemetaan batimetri atau pemetaan kedalaman laut.
“Kami sangat berharap aplikasi yang diluncurkan ini dapat menjawab kebutuhan akan data batimetri di Indonesia dengan lebih cepat, efektif, dan efisien,” kata Kepala BIG Muh Aris Marfai dalam keterangannya terkait peluncuran aplikasi SWM di Cibinong, Provinsi Jawa Barat, pada Kamis (14/3/2024).
Menurut Aris, Aplikasi SWM sejalan dengan upaya BIG dalam menyelenggarakan batimetri nasional.
Saat ini, BIG sedang mengumpulkan data batimetri seluruh Indonesia untuk nantinya dapat digunakan bersama-sama.
“Semoga aplikasi ini menjadi bagian dari solusi permasalahan akan kebutuhan batimetri di Indonesia,” tuturnya
Sementara itu, Ketua Tim Peneliti Aplikasi SWM, Masita Dwi Mandini Manessa, mengatakan, aplikasi teknologi pemetaan batimetri satelit ini menandai era baru pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Aplikasi SWM sendiri menggunakan teknologi Satellite Derived Bathymetry (SDB), yang memungkinkan dilakukannya pemetaan pesisir semi-detail dengan efisien, cepat, dan akurat.
“Inovasi itu dirancang untuk mengurangi ketergantungan terhadap survei lapangan yang mahal dan memakan waktu, serta menyajikan solusi yang lebih ekonomis untuk memperbarui informasi batimetri esensial,” jelas Masita.
Ketua Tim Peneliti Aplikasi SWM menambahkan, informasi dalam aplikasi itu sangat penting untuk perencanaan pembangunan pesisir, pengelolaan sumber daya kelautan, serta meningkatkan keamanan dan navigasi maritim.
SWM juga menawarkan berbagai fitur canggih, termasuk akses langsung ke citra satelit, ekstraksi data batimetri yang akurat, dan pemrosesan data menggunakan algoritma pembelajaran mesin.
“Dengan mencapai Tingkat Kesiapan Teknologi (TRL) 9, aplikasi itu siap diimplementasikan secara operasional oleh pemerintah dan sektor swasta,” pungkas Masita.
Sebagai informasi, pembukatan Aplikasi SWM didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui program Kompetisi Riset Inovatif Produktif (RISPRO).