- Oleh Pasha Yudha Ernowo
- Selasa, 17 Desember 2024 | 14:23 WIB
: Jose Rizal Manua Budayawan, Sastrawan, Aktor, dan Pelatih akting Indonesia yang berfokus pada pengembangan teater, khususnya teater anak-anak (Foto: Pasha Yudha Ernowo Infopublik.id)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 17 Desember 2024 | 12:01 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 88
Jakarta, Infopublik - Di tengah tantangan globalisasi, konsep "Revolusi Mental" yang dicanangkan pemerintah perlu diaktualisasi dalam kehidupan sehari-hari. Karena lemahnya implementasi revolusi mental di masa lalu, yang hanya terbatas pada slogan tanpa tindakan nyata.
Menurut Budayawan dan Sastrawan Jose Rizal Manua revolusi mental dapat dicapai dengan menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional yang telah lama menjadi akar bangsa Indonesia, seperti gotong royong, budi pekerti, dan penghormatan terhadap sejarah.
“Pendidikan karakter yang dulu ada, seperti pelajaran budi pekerti dan sejarah, sudah mulai terkikis. Kini, kita butuh perhatian lebih untuk menanamkan kembali nilai-nilai itu pada generasi muda,” tegas pria kelahiran 14 September 1954, saat ditemui Infopublik, Senin (16/12/2024).
Fenomena budaya asing yang semakin mengakar, seperti K-pop, juga menjadi perhatian. Namun, Ia melihatnya bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai kesempatan untuk berkreasi dan berinovasi.
“Budaya luar tidak perlu dihindari, tetapi kita harus menanggapi dengan kreatif. Dengan mengkolaborasikan budaya lokal dan internasional, kita bisa memperkaya budaya Indonesia," tambahnya.
Contohnya, seniman Indonesia seperti Jeko Siompo, yang memadukan gerakan tari tradisional Papua dengan unsur-unsur modern dalam bentuk seni yang dikenal sebagai Animal Pop, sudah mendapatkan perhatian global. Namun, sayangnya, dia merasa pemerintah kurang memberi perhatian terhadap pengembangan karya-karya seperti ini di Indonesia.