- Oleh MC PROV JAWA BARAT
- Jumat, 22 November 2024 | 11:14 WIB
: Wamenkominfo Nezar Patria (Humas Kominfo)
Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 1 Maret 2024 | 13:02 WIB - Redaktur: Untung S - 431
Jakarta, InfoPublik - Teknologi digital, seperti kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligent (AI), dinilai bisa menjadi salah satu solusi mengatasi isu perubahan iklim dan keberlanjutan lingkungan, khususnya dari perspektif digitalisasi untuk keberlanjutan (digitalization for sustainability).
“Teknologi digital dimanfaatkan untuk penyelesaian isu lingkungan seperti pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial untuk pengelolaan sampah, prediksi iklim hingga smart devices untuk efisiensi energi,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkomifo), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait Nusantara Sustainability Trend (Nature) Forum 2024: Embracing Humans and Environment in Harmony, di Jakarta, seperti dikutip pada Jumat (1/3/2024).
Wamenkominfo mengatakan, teknologi digital memiliki kelebihan penerapan circular design dan efisiensi energi.
Oleh karena itu, pengembangan dan pemanfaatan teknologi digital selaras dengan prinsip keberlanjutan lingkungan.
Misalnya pada praktik dekarbonisasi di sektor logistik, manufaktur, pertanian, energi dan konstruksi yang bisa menurunkan emisi karbondioksida atau CO2 global sebanyak 20 persen.
“Transformasi digital membawa peluang yang besar bagi keberlanjutan lingkungan. Digitalisasi diprediksi dapat mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 35 persen pada dekade berikutnya. Dan, juga menjadi salah satu faktor penting dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs),” jelasnya.
Menurut Nezar Patria, saat ini lebih dari 40 persen pemimpin bisnis global telah berkomitmen menerapkan energi berkelanjutan serta pengembangan teknologi digital sebagai adaptasi atas perubahan iklim.
Penerapan ini tercemin dalam penerapan teknologi internet of thing (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan otomatisasi.
“Misalnya robotik business automation telah dimanfaatkan dalam mewujudkan digitalisasi berkelanjutan di berbagai sektor,” tutur Nezar Patria.
Transformasi digital juga dinilai memberikan dampak positif pada efisiensi penggunaan bahan bakar sebanyak 90 persen.
‘Selain itu, teknologi juga dapat mengurangi sampah dan mendetoksifikasi rantai produksi hingga 100 kali lebih sedikit,” tandas Wamenkominfo.
Sekedar informasi, Nature Forum 2024 merupakan konferensi dan pemberian penghargaan kepada lembaga dan korporasi yang menerapkan inovasi sustainability.
Dalam acara yang dibuka Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin secara daring itu, hadir Presiden Komisaris Nusantara TV Nurdin Tampubolon, Presiden Direktur dan Direktur Pemberitaan Nusantara TV Don Bosco Selamun, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pemberdayaan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting.