Pemprov DKI Terus Bekerja Keras untuk Atasi Dampak Musim Hujan di Ibu Kota

:


Oleh G. Suranto, Kamis, 2 Maret 2023 | 09:29 WIB - Redaktur: Untung S - 193


Jakarta, InfoPublik - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2023) sore untuk memantau ketinggian air. Dalam tinjauan tersebut, Sekda Joko menegaskan, Pemprov DKI terus bekerja keras untuk mengatasi dampak musim hujan di Ibu Kota.

“Beberapa hari ini, DKI Jakarta diguyur hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. Intensitas hujan yang cukup tinggi tersebut menyebabkan genangan masih ada. Namun, berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, jumlah genangan terpantau berkurang,” kata Sekda Joko, seperti dikutip dalam rilis PPID DKI Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Menurutnya, hingga Rabu (1/3/2023) sore, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, terdapat 2 RT atau 0,007 persen dari total jumlah 30.470 RT di Jakarta yang tergenang air akibat intensitas hujan yang tinggi.

“Kita semua merasakan bahwa sepuluh hari belakangan ini, hampir tiap hari hujan. Kita lihat dengan curah hujan yang sedemikian tinggi, namun kondisi Pintu Air Manggarai masih di bawah normal. Artinya, program penanggulangan atau mengatasi banjir bisa kita katakan berhasil,” ujar Sekda Joko.

Keberhasilan penanganan banjir di Jakarta, menurut Sekda Joko, dikarenakan arahan dan perintah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono yang menjadikan hal itu salah satu prioritas utama. "Sesuai dengan program kerja Pak Pj Gubernur, salah satunya mengatasi banjir secara terus menerus. Itu berkat arahan dan perintah dari Pj Gubernur. Memang Pak Pj Gubernur tidak banyak bicara, tetapi terus bekerja di lapangan. Kita diminta untuk secara bersama-sama dengan beliau untk bekerja terus menerus menangani banjir,” terang Sekda Joko.

Salah satu arahan Pj Gubernur Heru dalam mengatasi banjir di wilayah DKI Jakarta, kata Sekda Joko, adalah membersihkan saluran air untuk memperlancar aliran air hujan, sehingga genangan bisa lebih cepat surut. Karena itu, salah satu tolak ukur genangan harus surut dalam waktu 6 jam tetap diberlakukan.

Ia mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang bekerja cepat membantu penanganan banjir di Jakarta dengan membangun Waduk Ciawi dan Sukamahi. Pemprov DKI juga terus melakukan normalisasi Kali Ciliwung dan mengeruk sungai-sungai melalui program Grebek Lumpur, agar semakin besar daya tampung air saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Maka tak heran, lanjut Sekda Joko, banjir di DKI Jakarta dapat teratasi dengan baik. Bahkan, hampir tidak ada wilayah di Kota Jakarta yang tergenang air saat hujan deras. Kalaupun ada genangan, karena hujan turun dengan intensitas sangat tinggi, akan cepat surut kembali.

Kecepatan penanganan banjir, dijelaskan Sekda Joko, dapat dilihat dari hasil ketuntasan tindak lanjut laporan tentang genangan banjir masyarakat yang sampai Februari 2023 mencapai 95,1 persen dalam platform Cepat Respon Masyarakat (CRM) yang mengintegrasikan 13 kanal aduan.

Lebih lanjut Sekda Joko menekankan, keberhasilan Pemprov DKI dalam mengatasi permasalahan banjir juga dikarenakan partisipasi masyarakat yang semakin tinggi dan tingkat kesadarannya dalam membuang sampah pada tempatnya, tidak di sungai maupun di saluran-saluran air. "Saya berharap, kesadaran ini semakin hari semakin meningkat, sehingga upaya kita di dalam menangani atau mengatasi banjir bisa lebih baik dari waktu ke waktu,” tukas Sekda Joko.

Dalam tinjauan tersebut, Sekda Joko didampingi oleh Asisten bidang Pemerintahan Setda DKI Sigit Wijatmoko, Kepala Dinas Sumber Daya Air Yusmada Faizal, dan Plh Kepala Pelaksana BPBD Muhammad Ridwan.

Sumber Foto: PPID DKI Jakarta