:
Oleh G. Suranto, Kamis, 2 Maret 2023 | 07:17 WIB - Redaktur: Untung S - 319
Jakarta, InfoPublik - Untuk mewujudkan program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Konsorsium Pengusaha RI Peduli Vokasi secara resmi merevitalisasi tujuh SMK di Provinsi Jawa Tengah.
Peresmian revitalisasi itu ditandai dengan pemukulan gong dan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang didampingi oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati dan Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka.
Tujuh SMK yang diresmikan hari ini adalah sekolah penerima program SMK PK dengan Skema Pemadanan Dukungan tahun 2022, di mana pendanaan berasal dari DUDI dipadankan dengan pendanaan dari pemerintah. Ketujuh SMK ini adalah SMKN 4 Surakarta, SMKN 8 Surakarta, SMK Mandala Bhakti Nusantara, SMK Tunas Harapan Pati, SMKN 2 Kendal, SMKN 2 Sukoharjo, dan SMKN 3 Semarang.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati menyampaikan bahwa kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta dunia usaha dan dunia industri (DUDI) akan menjadi kunci pendidikan vokasi yang berkualitas.
“Pendidikan vokasi yang tidak hanya mampu menjawab kebutuhan DUDI, tetapi juga mampu menumbuhkan dan menggerakkan potensi-potensi ekonomi yang ada di daerah-daerah dan juga di Indonesia,” ujar Dirjen Kiki di SMK Negeri 8 Surakarta, pada Rabu (1/3/2023).
Kiki menuturkan upaya untuk merevitalisasi SMK tidak akan berhenti di tahun 2023. Hal ini tidak lain untuk mencapai dua tolok ukur yang digunakan dalam menghasilkan SDM vokasi yang berkualitas dan unggul, yakni kebekerjaan lulusan, di mana para lulusan pendidikan vokasi dapat bekerja, berwirausaha, ataupun melanjutkan pendidikan. Tolok ukur berikutnya adalah kemitraan dengan DUDI dan pemerintah daerah.
“Pendidikan vokasi diciptakan atau diselenggarakan untuk mendukung pencapaian pendidikan sekaligus mendukung rencana-rencana perkembangan dan pertumbuhan di wilayah,” kata Dirjen Kiki.
Dirjen Kiki juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Surakarta atas dukungan selama ini terhadap pelaksanaan pendidikan vokasi. Pada 2022, Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah keterlibatan industri yang tinggi pada program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan.
Sementara itu, Pemerintah Kota Surakarta telah memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan pendidikan kursus dan pelatihan di berbagai lembaga kursus dan pelatihan (LKP).
“Sekali lagi kami mohon dukungan dan bantuan dari Bapak/Ibu sekalian. Kami juga mohon arahan dari para pimpinan daerah, bagaimana kami bisa menyelenggarakan pendidikan vokasi yang relevan bagi pemerintah daerah dan bagi masyarakat dalam rangka mendukung perkembangan dan pertumbuhan ekonomi daerah di Indonesia,” kata Dirjen Kiki.
Senada dengan hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berharap dengan adanya bantuan yang diberikan, baik berupa infrastruktur, peralatan, maupun bantuan soft program lainnya menjadi motivasi bagi para siswa dan guru dalam belajar.
“Sehingga dengan suasana belajar mengajar lebih menyenangkan maka tujuan untuk meluluskan siswa SMK berdaya saing tinggi di dunia kerja dapat tercapai,” kata Ganjar.
Tergerak oleh semangat yang sama, Konsorsium Pengusaha RI yang terdiri dari Indofood, Sinar Mas, Yayasan Bakti Barito, iForte, Wings, Agung Sedayu, Triputra, Garudafood, Ciliandra, dan Astra akan selalu siap mendukung program pemerintah dalam rangka revitalisasi SMK.
“Kami meyakini bahwa kemajuan suatu bangsa terletak pada kualitas sumber daya manusianya. Tantangan ke depan, dibutuhkan generasi muda yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompeten di bidangnya,” ujar Direktur Program Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Primadi Serad.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 4 Surakarta, Sri Ekowati menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi program ini. “Kami bersyukur karena dengan bantuan pelatihan dan peralatan yang telah diberikan, para siswa mendapat keterampilan baru di bidang pastri, hidangan nusantara, hidangan kontinental, dan barista. Dengan peralatan berstandar industri, siswa kami semakin terlatih dan siap untuk diterjunkan ke tempat kerja berstandar tinggi,” tutur Sri Ekowati.
Sebagai informasi, peresmian revitalisasi tujuh SMK oleh Konsorsium Pengusaha RI Peduli Vokasi merupakan tindak lanjut komitmen Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI (Konsorsium Pengusaha RI) dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah. Program ini merupakan wujud nyata dukungan pihak swasta (DUDI) terhadap program nasional Revitalisasi Pendidikan Vokasi yang dicanangkan oleh Presiden RI.
Selain itu, program ini juga dilaksanakan melalui kerja sama dengan Kemendikbudristek dan pemerintah daerah untuk menyiapkan tenaga kerja yang berdaya saing, terampil, dan bermutu tinggi.
Hingga saat ini, kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Konsorsium Pengusaha RI telah merevitalisasi sebanyak 10 SMK di Jawa Tengah. Kolaborasi dan dukungan ini akan berlanjut hingga 2023 dengan total 16 SMK yang direvitalisasi dengan anggaran Rp58 miliar.
Sumber Foto: Kemendikbudristek