Atraksi Apen Bayeren ‘Sihir’ Pengunjung Festival Danau Sentani

:


Oleh Wahyu Sudoyo, Kamis, 27 Oktober 2022 | 21:28 WIB - Redaktur: Untung S - 427


Sentani, InfoPublik – Ratusan pengunjung Festival Danau Sentani (FDS) di kawasan Pantai Khalkote, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, tersihir oleh atraksi Apen Bayeren, yang merupakan ritual berjalan di atas bara api.

Ritual yang berasal dari kata Apen, berarti memiliki batu dibakar dan Beyeren atau kesepakatan, itu ditampilkan oleh Suku Biak serta kental dengan unsur budaya dan magis.

“Sebelum memulai Apen Bayeren, kami melakukan tarian penyambutan Wor agar diberikan kelancaran. Tarian ini juga dari Suku Biak,” ujar ujar anggota tim Suku Biak dari Kampung Sosmai, Luis Sada, kepada InfoPublik di acara Festival Danau Sentani, bagian dari Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI, di kawasan Pantai Khalkote, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua pada Kamis (27/10/2022).

Atraksi Apen Bayeran itu menyatukan perbedaan frekuensi energi antara manusia dan bara batu sehingga tidak akan melukai atau terasa panas jika diinjak.

Para pengunjung yang hadir tampak sangat antusias menanti atraksi dan tarian itu dengan memadari areal di sekitarnya.

Bahkan sejumlah pengunjung sampai menaiki atap truk kepolisian, yang diparkir dekat lokasi acara agar bisa leluasa melihat atraksi tersebut.

Sebelum tarian Wor dimulai, pengunjung dihibur oleh grup musik yang menyanyikan lagu-lagu Papua dengan iringan ukulele, gitar akustik, tifa, dan gitas bas berukuran besar yang dimainkan dengan posisi unik, yakni dibaringkan di lantai.

“Tarian itu dilakukan oleh mahasiswa dan mahasiwi Universitas Cendrawasih cabang Biak. Kami sudah diberitahukan tiga bulan lalu untuk mempersiapkan diri dalam acara FDS,” ungkap Luis.

Menjelang malam, Ketua Umum Panitia KMAN VI selaku Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, datang ke lokasi acara FDS, untuk memulai pertunjukan di FDS.

Masyarakat Suku Biak kemudian meminta agar Mathius ikut dalam atraksi berbahaya itu, bahkan menjadi orang pertama yang memulai menginjak bara api setelah dibakar selama satu jam diatas tumpukan kayu.

Suasana semakin meriah ketika Mathius menginjakkan sekali ke atas bara api, walau hanya sekali sebagai simbolis setelah dibimbing oleh Kepala Suku Biak.

Penonton sontak riuh tepuk tangan menggema melihat aksi Bupati Jayapura tersebut, yang kemudian dilanjutkan oleh masyarakat adat Suku Biak.

Petang telah berganti malam, namun masyarakat Nampak terus berdatangan ke lokasi FDS untuk menikmati suasana sejuk Danau Sentani, pameran kerajinan, makanan, hingga berbagai acara hiburan yang telah disiapkan panitia hingga 30 Oktober 2022 mendatang.

Foto: Amiri Yandi/InfoPublik